Demikianlah pertanyaan yang muncul dari kunjungan di lapas Pekalongan. SEbagaimana rutin tiap hari rabu, mereka yang katolik mengadakan ibadat bersama untuk penerimaan komuni. Namun usai ibadat bersama seorang warga katolik yang sedang menjalani masa tahanan ini meminta agar di lapas dibangun kamar pengakuan. Pertanyaan ini muncul karena dia selama ini menfasilitasi pengecetan ruangan yang biasa digunakan untuk kegiatan kebaktian baik Kristen maupun Katolik. Bukan hanya itu tetapi juga perlengkapan soundsistem dan sarana lain. Begitu mendengar harapan tersebut saya yang ikut hadir dalam ibadat tersebut menjadi heran kog sejauh itu pemikirannya? Rupanya yang bersangkutan merindukan tempat tersebut digunakan secar khusus sebagai kegiatan keagamaan dan tidak tergusur untuk kegiatan lain. Dia juga merindukan untuk menghabiskan masa tahanan di lapas karena merasa tempat dan situasinya jauh lebih nyaman dari tempat lain. Namun karena gagasan tersebut menyangkut pertimbangkan birokrasi maka kami tangguhkan.
Kunjungan ke lapas sebagai bagian rutin ibadat bersama memang dimaknai sebagai pengikut sabda YEsus. "kalau saudaramu sedang dalam penjara tengoklah". TEnyata rahmat Tuhan hadir dan memberi penghiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar