Senin, 20 Oktober 2008

Mempertegas Iman Katolik


Bertepatan dengan minggu misi sedunia ke -82 dengan ajakan Bp Suci Benediktus XVI "menjadi pelayan dan Rasul Kristus, belajar dari St Paulus" paroki pekalongan mendapat anugerah dengan kehadiran imam asal Pekalongan. Rm Dr J Hartono Budi Sj. Beliau datang memimpin Ekaristi hari Minggu Misi di Gereja Paroki SAbtu, 18 Oktober. Beliau yang sehari-hari sebagai dosen di Fakultas Teologi Kentungan dan pamong Seminari Tinggi St Paulus mengajak umat untuk menyadari perutusannya.
Perutusan ini anugerah penting karena nyatanya memang menjadi identitas Kristiani. Identitas Kristiani ini terwujud dalam gerak kehidupan dengan saling melayani dan mengasihi. Diibaratkan pesta perjamuan di surga, kemuridan Yesus terwujud dengan saling memberi dan menyuapi makanan sementara di pesta neraka saling berebut dan mengalahkan. Jati diri yang terutus itu membawa serta cahaya dan terang bagi sesama.
Selain kehadiran dalam perayaan minggu misi, rm Hartono Budi SJ ini juga mengisi bincang umat tentang keimanan. Melalui bedah buku Rome Sweet Home, terbitan Dioma ini umat sejumlah 140an yang hadir di aula setelah ekaristi diajak untuk bangga menjadi katolik. Ada berbagai ajaran dan kekuatan dalam Gereja Katolik yang seharusnya dapat diungkapkan sebagai kesaksian hidup tanpa menunggu orang Kristen Fundamentalis (Scott Han) membeberkan kepindahannya dalam Gereja Katolik Roma.
Acara yang digelar sebagai tindak lanjut tahun keluarga ini dimeriahkan juga dengan sajian musik akustik dari romo toro dkk. Juga ada doorprice berupa benda-benda suci, buku-buku dan tanaman hias. Seorang umat yang berhasil membikin ketawa rm Hartono Budi karena menyamakan dengan grup Dono, Kasino dan Indro, dan mengajukan pertanyaan mendapat hadiah doorprice tanaman hias.in finem omnia--ag toro--

Sabtu, 18 Oktober 2008

KEGIATAN PAROKI ST PETRUS

JADUAL KEGIATAN PAROKI ST PETRUS PEKALONGAN

I KEGIATAN RUTIN : ekaristi mingguan dan harian
II KEGIATAN KELOMPOK : Persekutuan Doa Kharismatik Bersama Bp Andreas Hedi biyanto & tim Puji-pujian, Senin 20 Oktober 2008 pk 18.00; Pembekalan Calon Prodiakon Paroki, Kamis 23 Oktober 2008 pk 19.00; Perayaan Ekaristi Kring: Senin kring Paulus dan Lukas, Selasa 21 Oktober kring Thomas; Perayaan Ekaristi Stasi Kedungwuni Kamis 23 Oktober pk 18.00.

III KEGIATAN KHUSUS : KUPAS TUNTAS BUKU ROME SWEET HOME bersama Rm Hartono Budi Sj, Sabtu 18 Oktober pk 18.30; Ziarah WKRI ranting St Lucia ke Sendangsono, GAnjuran dan Kitiran Kencono Pakem, Sabtu 18 Oktober pk 23.00 sd Minggu, 19 Oktober

IV JADWAL KEGIATAN HUT KE-78 PAROKI
SANTO PETRUS PEKALONGAN


Tema: “Gerejaku adalah Rumahku“

1. Badminton (double) umum ;
a. Peserta : Siswa SD / SMP
b. Hari/tgl : Sabtu–Minggu, 25-26 Okt 08
c. Waktu : Jam 18.30 setelah misa
d. Tempat : Lapangan Badminton Gereja
e. Syarat : Katolik / simpatisan
2. Kerja Bakti di Makam Pahlawan
a. Peserta : Masing-masing kring mengirimkan min. 5 orang
b. Hari, tgl : Minggu, 26 Okt. 08
c. Waktu : Jam 09.00 – selesai
d. Tempat : Makam Pahlawan Pekalongan
Catatan : Membawa peralatan kerja bakti dan kumpul di gereja pkl. 08.30
3. Malam Renungan/Tuguran
a. Hari/tgl : Jumat, 31 Oktober 08
b. Waktu : Pukul 20.00
c. Tempat : Gereja
4. Misa HUT ke 78 Paroki Santo Petrus
a. Hari, tgl : Sabtu, 1 Nop. 2008
b. Waktu : Jam 17.00
5. Lomba ; Makan Mie, Menangkap Belut Estafet dan Bakiak Beregu,
a. Peserta : Keluarga / umum
b. Hari, tgl : Minggu, 2 Nop.2008
c. Waktu : Jam 08.30 – selesai
d. Tempat : Halaman Parkir Gereja
6. Resepsi HUT
a. Hari, tgl : Sabtu, 8 Nov 2008
b. Waktu : Jam 18.30

Pendaftaran Kegiatan HUT:
(Paling lambat 1 Nop.2008, kecuali Badminton tgl. 23 Okt. 2008 )
1. Melalui ketua kring/stasi
2. Sekretariat gereja dengan menyertakan nama kring / stasi .

Penutupan LIngtu Gua Maria Kaliloji

Lingkaran Tujuh (Lingtu) Gua Maria Kaliloji paroki St Petrus Pekalongan ditutup pada hari Jumat, 18 Oktober 2008. Sudah 7 bulan berturut-turut perayaan ekaristi yang memadukan devosi pada Bunda Maria dan Sakramen Mahakudus ini dilaksanakan. Tema-tema renungan sepanjang waktu ditekankan dengan keluarga sebagai persekutuan umat beriman yang bersyukur atas anugerah Tuhan.Kali terakhir ini perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rm Dr Hartono Budi Sj, seorang imam asli Pekalongan yang sekarang menjadi dosen di Fakultas Teologi Wedhabakti dan pamong seminari tinggi St Paulus.
Sebagai akhir permenungan Rm Hartono Budi Sj mengajak umat untuk menyimpulkan perjalanan rohani dengan melihat bahwa keluarga itu penting untuk pertumbuhan iman dan kemandirian serta kemajuan Gereja. Di tengah tantangan menghayati hidup berkeluarga tetap diutus untuk menjadi garam dan terang. Akan sangat tergantung bagaimana orang mengolah tantangan menjadi kekuatan.
Diibaratkan orang yang terus mengeluh sepanjang hidup dan ditunjukkan bagaimana perubahan dilakukan. Orang bisa menjadi wortel yang keras tapi ketika dimasukkan air panas lalu jadi lembek, orang bisa jadi telur, yang lembek tapi menjadi keras, atau menjadi kopi yang dilarutkan dalam air panas tetap menjadi kopi dan beraroma segar. Setiap tantangan akan mengubah hidup dan kekuatan dalam iman sebagaimana diteladankan Bunda maria menjadi modal untuk mengawali. Lingkaran Tujuh bukan berakhir tetapi baru dimulai.
Paduan Koor Soli Deo mengiringi penutupan lingkaran tujuh ini. Umat yang hadir juga masih mendapatkan air berkat sebagai bekal dan kebutuhan rohani umat. Acaranya sendiri dimulai dengan rosario bersama dengan penyalaan lilin umat sebagai ungkapan ujud doa bersama Bunda Maria. Dilanjutkan dengan Ekaristi, pemberkatan air, penghormatan pada Sakramen Mahakudus dan penutup.
Diumumkan bahwa Lingtu masih akan dilakukan tahun depan (2009). Diumumkan pula jumlah perolehan kolekte lingtu dan penjualan lilin serta pengeluaran untuk keperluan penyelenggaraan Lingtu ini.

------------in finem omnia.,ag toro-------ubi Petrus ibi Christus---------------

Jumat, 17 Oktober 2008

Gua Maria Kaliloji


Gua Mari Kaliloji adalah gua yang dibangun sejak taun 1991. Gua ini dibangun dengan pertimbangan mempercantik taman dari kompleks bangunan gereja dan pastoran. Waktu itu usulan Bp Walikota agar taman dibuat asri. Maka atas masukan tersebut Rm Siswowiyono MSC, sebagai romo paroki, bersama dewan merealisasikan usulan tersebut. Umatpun memberi dukungan. Lalu pengerjaan dilakukan dan dikoordinatori oleh ibu Ir Sumarni dan bp Raf Halmudji. Secara resmi diberkati oleh Rm Sis pada tanggal 31 Oktober 1991. Waktu dibangun biaya yang dihabiskan adalah Rp 3.000.000,- (tiga juga rupiah). Sebenarnya sejak awal memang tidak ada nama yang diberikan khusus. Namun karena dekat dengan jembatan Loji maka gua tersebut dikenal oleh umat sebagai Gua Maria Kaliloji.
Dalam perkembangannya sejak pembangunan gedung gereja dan pastoran yang baru (2002) gua Maria ini tetap dipertahankan posisinya. Tidak dibongkar ataupun diubah. Maka sampai sekarang gua Maria ini tetap berdiri meskipun sekarang agak ke tengah dan dekat dengan bangunan. dulunya memang sudah dipojok.
Untuk mendukung keberadaan gua Maria ini diadakan kegiatan Lingkaran Tujuh Gua Maria Kaloloji yang selalu dimulai bulan April dan berakhir bulan Oktober. Perayaan Ekaristi dan Adorasi dilakukan tiap hari Jumat ketiga pk 18.00. Umat mempersembahkan doa-doa dengan menyalakan lilin di depan gua. Sejak pelaksanaan tahun kedua ini, umat dapat mengambil air yang diberkati saat ekaristi tersebut untukkeperluan hidup rohani umat. Namun sejak ada pancuran (3 pancuran) di belakang gua, umat lebih mudah mengambilnya untuk kebutuhan-kebutuhan rohani.
SElain kegiatan rutin tersebut, juga ada yang secara pribadi berdoa dan kelompok-kelompok menggunakan kesempatan berdoa. bahkan ada yang secara rutin berdoa tiap tanggal 14.
------------berkah dalem -----------

Senin, 13 Oktober 2008

MENATAP JALAN PANJANG PANGGILAN



Perjalanan panjang itu harus dilewati. Tujuan mulia demi imamat mulia. Perjalanan yang panjang itu dijalani dalam interaksi dengan umat beriman. BAgaimana umat mengalami suka duka dalam kehidupan sehari-hari mereka dan menghayati iman mereka dalam kancah kehidupan entah sebagai pegawai, pedagang, ibu rumah tangga dan pekerja lainnya. Maka agar interaksi untuk menatap kehidupan panjang itu makin membawa pada kenyataan, para calon imam diajak untuk tinggal di tengah umat.
Sejak hari Jumat, 10 Okt sd 17 Oktober tiga seminaris dikirim oleh seminari untuk tinggal di tengah umat. Mereka menjalani program homestay. Mereka tinggal di tengah umat agar belajar mengolah rasa perasaan serta pikiran mereka tentang kehidupan iman umat.
Paroki St Petrus mendapat kesempatan untuk membantu para seminaris menatap perjalanan panjang panggilan mereka. Ada 3 seminaris yang diutus untuk homestay. Mereka tinggal di stasi Doro, Karangnyar (karanggondang) dan Kajen-bojong. Pada hari Minggu lalu mereka diberi kesempatan untuk tampil menjadi petugas liturgi di misa stasi Karangnyar.
Patrik, seorang seminaris yang berasal dari Kapencar, Wonosobo mengaku senang karena program tersebut membantunya mengenal umat. Dia berharap malah sungguh dapat membantu keluarga di mana dia tinggal. bukan untuk diistimewakan melainkan untuk sungguh mengalami kegiatan sehari-hari umat.
Perjalanan panjang itu tetap perlu dilalui.

--------------Berkah Dalem.. ubi Petrus ibi Christus----------------------


DOA PERSEKUTUAN UMAT

Tuhan, Engkau penuh kasih dan setia, Engkau memanggil kami menjadi umat pilihanMu, bersama-sama berdiri di atas karangpadas GerejaMu sebagaimana PutraMu tunjukkan kepada Petrus rasulMu. Dekat dengan PutraMu kami adalah batu-batu hidup yang kaya dengan bentuk, bobot dan warnanya. Pergunakanlah kami untuk pembangunan rumah rohani, mewujudkan diri sebagai persekutuan umat beriman yang hidup dengan penuh syukur dan terpanggil untuk memelopori berdirinya Kerajaan Allah dengan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan melalui komunikas, kebersamaan dan kerendahan hati serta bekerjasama dengan yang berkeyakinan lain. Kuatkanlah iman kami dan jadikanlah kami indah ditangan ciptaMu dengan mengembangkan komunitas basis, memperhatikan anak-anak dan kaum muda, keluarga, mereka yang lemah, miskin dan tersingkir serta memberdayakan budaya lokal. buanglah sikap, sifat dan semangat serta perbuatan kami yang menghambat karya ciptaMu. Bunda Maria, Bunda kami dan St Petrus yang menjadi saksi karya agung ini. Doakanlah kami. Amin.

------berkah Dalem--- ubi Petrus ibi Christus---------

Sabtu, 11 Oktober 2008

Agenda Kegiatan Paroki St Petrus



PERAYAAN EKARISTI:

Misa Mingguan : Sabtu : pk 17.00 & Minggu : pk 07.00 dan 17.00; Stasi Wiradesa : Sabtu, 11/10 pk 18.00, Karanganyar Minggu 12/10 pk 08.00.

Misa Harian : tiap hari pk 05.30, kecuali hari Jumat dan sabtu pagi.

PENUTUPAN LINGTU (lingkaran tujuh) Gua Maria Kaliloji

Jumat, 17 Oktober pk 18.00 dipimpin oleh Rm Hartono Budi SJ. Rm Hartono Budi SJ adalah seorang imam yang berasal dari Pekalongan. Sekarang menjadi staff SEminari Tinggi dan dosen Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

SARASEHAN UMAT tentang Rome Sweet Home dipimpin oleh Rm Hartono Budi SJ, SAbtu 18 Oktober pk 18.30. Acara dirangkai dalam games, doorprice dan musik akustic.

------------------------- berkah Dalem ---------------------------------------

Kamis, 09 Oktober 2008

Perginya Aktivis Pendidikan

Kehilangan. Itulah ungkapan yang paling pas untuk kepergian Bp St Agus Wahyudi menuju Bapa di Surga. Betapa tidak disaat sedang aktif menajak karier hidup, relasi dan studi, Bp Agus W dipanggil Tuhan. Bp Agus wahyudi adalah direktur STIMIK Pekalongan, yang sedang menempuh pendidikan S3 bidang KomputerBeliau meninggalkan seorang istri dan 3 putra. Yang paling besar klas 5 SD sedang terakhir baru 1 th.
Rasa kehilangan itu bukan hanya civitas akademica STIMIK Widyapratama Pekalongan tetapi masyarakat kota Pekalongan. Masyarakat kota Pekalongan kehilangan seorang yang konsern pada pendidikan. Bp Walikota dalam pertemuan bersama dengan jajaran pemerintahan, mengungkapkan rasa kehilangan seorang yang amat peduli dengan dunia pendidikan. Atas berbagai prakarsanya dan pendekatan STIMIK Widyapratama dapat bekerja sama dengan pemerintah dan mampu menyedot ratusan mahasiswa.
Selain masyarakat kota Pekalongan, rasa kehilangan itu juga dirasakan segenap insan dan lembaga pendidikan katolik baik itu SD Pius (bp Agus Selaku ketua komite) dan SMA Bernardus (juga komite). Pengabdian dan waktu yang dicurahkan untuk pendidikan dan kemajuan Gereja amat terasa. Waktu mempersiapkan kegiatan-kegiatan paroki seperti MUSPAS, pemilihan anggota Dewan dan agenda kegiatan paroki, bp Agus senantiasa memberikan waktunya. Juga ISKA ranting Pekalongan merasa amat kehilangan oleh karena gerakan dan semangat untuk menggalang kerja sama diantara para anggotanya.
SEmua kenangan yang indah kini telah tersimpan dalam kitab kehidupan. Pk 11.45 perayaan ekaristi requiem dimulai di rumah duka perum pesona indah Pekalongan. Lagu Bapa Kami Andre Manika mengiringi doa-doa yang dipanjatkan selama ekaristi. Tepat pukul 13.30 jenasah diberangkatkan dan dimakamkan di makam kerkop.
Selamat Jalan Bp St Agus Wahyudi SCom.MCom. Meskipun ilmu S3 belum berakhir Bp Agus telah mengajari kami ilmu kehidupan.

in finem omnia
toro

Selasa, 07 Oktober 2008

Gereja Menjalin Kebersamaan

Berkah Dalem,
Hari Minggu lalu saya diundang seorang kyai Musthofa Bakri, kyai sepuh di wilayah Pekalongan Selatan, tepatnya kelurahan Jenggot. Bersama dengan teman-teman umat yang sudah biasa berkumpul dalam keanekaragama dan dialog antar umat beragama, saya hadir di rumah kediaman bp Kyai. Meski semula kegiatan yang diberi judul halalbihal ini direncanakan sejak pukul 09.00 namun baru dimulai pk 11.00. Karena memang kegiatan ini bukan kegiatan keagamaan tertentu yang mengundang kehadiran kelompok agama lain melainkan kegiatan temu bersama tokoh agama, keyakinan, tokoh masyarakat dan partai politik maka kegiatan kekeluargaan ini bisa dimengerti.
Bermula dari perkenalan para hadirin yang duduk lesehan dan memperkenalkan perkawilan dri mana serta umumnya pada menyebut mengucapkan selamat hari lebaran dan mohon doa restu untuk maju menjadi caleg kota Pekalongan, gelaran acara tersebut dilanjutkan dengan wejangan atau sambutan dari kyai sepuh dan bp kapolwil Pekalongan.
Dalam wejangannya Kyai sepuh ini mengungkapkan bahwa usianya sudah senja (79th) dan berharap bahwa situasi Pekalongan berlangsung damai terutama nanti dengan pekalsanaan pemilu. Kedamaian itu perlu diciptakan bersama. Kyai sepuh memang bermaksud menggelar acara sederhana ini agar para peserta pemilu dan tokoh agama ikut mendukung dalam doa dan himbauan kepada umatnya agar kebersamaan secara damai dapat dijadikan contoh bagi masyarakat lain. Hal ini ditegaskan lebih lanjut bp Kapolwil dengan mengatakan menjadikan pemilu ini secara elegan. Yang menang menerima dengan baik yang kalah juga menerima dengan baik.
Di akhir silahturahmi bersama ini ada doa bersama mohon kedamaian dan menikmati hidangan sega megono makanan khas pekalongan.
Acaranya tidak serta merta berlangsung lancar karena acara pokok adalah sambutan dari bp kapolwil sementara waktu itu yang ditunggu masih dalam perjalanan karena masih mendampingi bp kapolda yang meninjau arus mudik pantura. Maka ada jeda waktu dan sambil menunggu waktu inti tersebut, saya ketimban sampur untuk menyampaikan "pesan" keanekaragaman/ pluriformitas. Meskipun amat dadakan saya mencoba untuk menyampaikan di hadapan para kyai dan tokoh parpol serta tokoh masyarakat. Tidak lain dan tidak bukan bahwa kebersamaan itu dibangun berkat kesediaan untuk menerima perbedaan sebagai keindahan. Keindahan kebersamaan tidak dapat dipungkiri dibentuk oleh pengalaman hidup homogenitas tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terbuka pada keanekaragaman. Ibaratnya "Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan" kebersamaan itu menjadi indah karena masing-masing mengakui bahwa berbeda.
Pengalaman dan pesan singkat saya sampaikan dengan permohonan maaf karena memang lebih banyak yang sepuh dan berpengalaman dalam menghayati keanekaragaman.
Acara ini sebenarnya lebih banyak digagas oleh putra dari bp Kyai yaitu mas Subhan yang juga aktif menggerakkan forum kerukunan masyarakat pekalongan. Acara sederhana dan kekeluargaan ini mencerahkan lebih-lebih dalam suasana idulfitri.

In finem omnia