Sabtu, 17 Juli 2010

Kaderisasi Umat selesai


Berkah Dalem.
Setelah kurang lebih 6 bulan proses kaderisasi hidup beriman katolik (KHBK) berjalan, malam ini sabtu, 17 juli, resmi berakhir. ada 17 orang yang menerima sertifikat KHBK karena telah menemuhi ketentuan yang berlaku. Semula dari 65 orang diawal pertemuan namun tersaring sesuai dengan gerakan alami sehingga sekitar 25 orang yang cukup stabil. Dari jumlah tersebut yang memenuhi telah mendapat sertifikat.
Sertifikat diberikan oleh Rm Mardi Usmanto selaku direktur pelaksana kegiatan KHBK. Dalam acara syukuran ini ada potong tumpeng bersama dan makan sekedarnya. Mereka yang telah menerima sertifikat akan menerima buku materi secara gratis sedangkan bagi yang lain yang berminat bisa memesannya. Buku kumpulan bahan tersebut sedang dicetak.

Berkah Dalem.
bd/ifo/tr

Jumat, 16 Juli 2010

Pekalongan tuan rumah temu UNIO dekenat utara


Bertempat di pastoran pekalongan, para romo dan frater diosesan berkumpul pada hari Rabu, 14 Juli 2010. Pertemuan dihadiri oleh rm Widyantardi, Rm Ari setiawan, Rm Parjono, Rm Sheko, Rm Surya, Rm Bambang, Rm mardi, rm toro, frater david dan fr utomo hadi.
Pertemuan dimulai pk 10.15 dengan sharing aktualia pastoralia di masing-masing tempat. dimulai dari pekalongan yang menceritakan kegiatan paroki dalam rangka HUT ke 80 th paroki dengan semangat rahat sakpore dan berbagai kegiatannya, dilanjutkan sharing kegiatan penggembalaan paroki Batang seputar 1 windu berdirinya paroki dengan kegiatan oleh raga voly putra dan putri sedekenat yang diikuti 4 tim dengan juara dari Mejasem, juga misa syukur puncak hari sabtu 17 juli bersamaan dengan penerimaan krisma.
Selanjutnya sharing pengalaman dari Pemalang seputar personalia dan upaya menelusuri sejarah yang simpang siur berdirinya paroki antara th 1969 atau 1972. Diyakini menurut umat dan saksi sejarah berdirinya paroki th 1972. Pembicaraan kemudian berkembang menjadi obrolan pentingnya membuat catatan historis karena data yang ada dikeuskupan bukanlah data yang tepat. Rm Sheko mulai mengumpulkan data yang bila didapat di catatan sejarah keuskupan hanya ada 6 halaman sedangkan 4 halamannya berisi RS dan sekolahan. Kesimpangsiuran ini perlu diluruskan sehingga untuk paroki-paroki baru yang didirikan, perlu membuat riwayat historisnya. Juga penting memperhatikan buku baptis bila yang menjadi ukuran adalah buku baptis dan bukan resminya gedung gereja. Sementara untuk kasus pemalang buku baptis sudah ada sebelum tahun resmi berdiri sebagai paroki. Demikian pula seperti Batang sudah ada buku baptis yang dipisahkan dari paroki pekalongan mengingat dulunya ada paroki mandiri yaitu Subah sehingga ada buku baptis tersendiri dan sejak saat itu baptisan di wilayah kabupaten batang dicatat dalam buku baptis tsb. Namun ketika serah terima paroki, buku baptis tersebut diserahkan ke paroki batang sehingga di paroki pekalongan tidak ada arsipnya.
Dengan pengalaman seperti ini perlu kebijakan dan langkah pastoral memperhatikan data adminstratif dan tenaga yang peduli pada pembuatan data sejarah keuskupan.
Selanjutnya rm widyantardi mensyaringkan pengalaman pengurusan harta milik gereja yang sampai pada proses pembuatan MOU dengan pihak susteran. Tanah HGB akan diubah menjadi tanah hak milik. Selanjutnya dari Torsa juga mesyaringkan pendampingan 9 frater yang memasuki masa angelusan. Kemudian rm bambang yang sekarang fulltimer koordinator kepemimpinan kolektif SMA bernardus mengingat kepada sekolah cuti istirahat karena sakit, mensyaringkan pengalaman pengelolaan sekolah. Sharing ini mendapat tanggapan berkaitan dengan kedudukan romo di sekolah dan fungsi hubungan yang perlu timbul secara baik antara guru dan pengurus, demikian pula sebaliknya.
Sebelum evaluasi dan laporan rekreasi ke kalimantan, frater david sharing pengalaman dan mengucapkan terima kasih atas kebersamaan selama toper. Selanjutnya rm surya melaporkan penggunaan dana selama rekreasi di kalimantan.
Akhirnya acara ini ditutup dengan makan siang pk 12.45. Selanjutnya beberapa romo main baptminton di aula smp pius bersama beberapa guru. yang lain menikmati istirahat siang di pekalongan karena sore harinya ada pertemuan dekenat utara bersama dewan pastoral paroki.

bd/ifo/tr

Selasa, 13 Juli 2010

rekoleksi pengurus kring dan stasi


Berkah dalem
Dengan menggunakan griya paseban Semarang sejumlah 56 orang pengurus
kring Dan Stasi serta yang diutus oleh kring mengdakan rekoleksi.
Rekoleksi didampingi oleh rm L Prasetya dari rumah pastoral sanjaya
muntilan.
Rekoleksi dilaksanakan hri sbtu 10 sd minggu 11 Juli 2010. Hari
pertama para pengurus kring stasi diajak untuk mengenal tipe umat
sebagai kekayaan pribadi Dan bukannya kekuatan utk menilai melainkan
kekuatan mengoreksi diri. Kemudian diajak untuk melihat tantngn diri
yaitu rutinitas yg menghambat kemajuan Dan juga sejarah yang
membelenggu yaitu hidup dalam bayang masa lalu. Selain itu diajak
untuk melihat Gereja sebagai paguyuban umat beriman.
Hari minggunya para peserta diajak melihat lebih lanjut tentang fungsi
pengurus serta ketrampilan yang perlu dikembangkan dlm mengelola
kring- Stasi. Untuk dapat mengelola kring dan stasi perlu mengembangkan diri dengan berbagai cara seperti mudah memberi senyuman dan mengembangkan innerbeautynya.
Kegiatan ini dilaksanakn dalam rangka perayaan syukurlah 80 th paroki
st petrus. Ubi petrus ibi Christus. Ndherek Gusti rahat sakpore
Ifo/ toro

Sabtu, 10 Juli 2010

agenda paroki

Agenda Paroki St Petrus Pekalongan:
1. Sabtu,10-Minggu,11 juli di Paseban Semarang, pembekalan umat
2. Rabu, 10 Juli temu para imam diosesan di Paroki st Petrus pk 10.00
3. Rabu, 10 juli temu pastoral dekenat utara; dewan pastoral dan PSE agenda sosialisasi gerah oleh rm Teguh (Komisi PSE Keuskupan)
4. Live-in para frater praja: mengenal hidup dan kerohanian umat; tgl 30 juli sd 6 agustus

bd/ifo

Kamis, 08 Juli 2010

Gua Maria Lawangsih


Di kawasan perbukitan menoreh Yogyakarta kini terkandung keajaiban alam. Selain hamparan perbukitan yang jumlahnya banyak, di beberapa tempat tamprak hamparan batu kapur yang menjulang di sela-sela perbukitan. Salah satu tempat yang cukup terkenal yaitu gua Kiskenda. Kini ada lagi gua yang baru yang menjadi ikon bagi umat katolik, yang letaknya juga ada di dekat kawasan gua Kiskenda. Gua ini disebut gua maria Lawangsih. Belum genap 1 th diresmikan sebagai tempat rohani.
Gua ini terletak di wilayah pelemdukuh, sebuah stasi yang kental dengan devosi pada Maria juga. Sehingga lokasi yang ditemukan ini menjadi tempat untuk berjumpa dengan Tuhan dengan perantaraan bunda Maria. Gua Maria terlatak di atas batu padas. Tetesan-tetesan air dari atas bebatuan yang ditampung di gentong berada di belakang gua. Di sampingnya ada lorong yang konon bisa tembus ke rumah penduduk. Di dalam lorong ini diletakkan patung Hati Yesus yang mahakudus. Tempat ini diberi panti semedi karena memang cocok untuk bermenung.
Untuk mencapai lokasi ini butuh perjuangan yang ekstra. Kendaraan roda empat dapat melalui jalur nanggulan (perempatan kenteng: Timur arah yogya/ godean; Selatan arah wates; utara arah muntilan/ sendangsono). Dri perempatan tersebut menuju arah barat, terus menanjak menembus perbukitan. Bekelok-kelok hingga sampai di pelemdukuh sejauh 13 km dari kenteng. Petunjuk arah sudah ditulis di sepanjang jalan.
Lokasi yang masih alami dan teduh, juga kental dengan hidup umat (stasi pelemdukuh) memberi nuansa khusyuk untuk berdoa.
Bagi yang berminat dapat menyusun perjalanan ke sana

ag toro
yang barusan datang ke gua