Selasa, 29 Juni 2010

Paroki St Petrus Pesta Nama


Berkah Dalem,
Tanggal 29 Juni ini Gereja merayakan HR St Petrus dan Paulus. Perayaan yang mengajak Gereja mensyukuri karya besar Tuhan dalam diri dua pribadi. Paulus menjadi rasul bangsa-bangsa yang mewartakan Injil sampai ujung bumi. Sementara Petrus menjadi rasul penggembala yang mempersatukan Gereja. Di bawah kepemimpinannya Gereja bersatu dan berkembang sesuai dengan ajaran rasuli.
St Petrus ini pula menjadi pelindung Gereja paroki. Bertepatan dengan perayaan ini Gereja paroki mengadakan kegiatan doa tirakat di depan patung st Petrus, yang letaknya di depan gereja. Doa tirakat dilaksanakan selama 3 hari sejak Sabtu sampai Senin. Dilaksanakan tiap pukul 21.00. Doa tirakat dihadiri sekitar 15 orang dan dipimpin oleh Rm T Mardi Usmanto. Doa ini memohon perlindungan Tuhan melalui St Petrus Pelindung Paroki agar di hari ulang tahun yang ke-80 paroki semakin mewujudkan diri menjadi persekutuan umat yang padu. Hidup iman umat beriman makin dewasa dan bermutu. Juga mohon agar umat diberi kesejahteraan dan senantiasa menjunjung Gereja sebagai persekutuan umat.
di hari yang ke-3, Senin 28 Juni, doa bersama dilengkapi dengan persembahan syukur berupa nasi megono, kacang dan pisang. Megono menjadi makanan khas Pekalongan. Semua yang ikut berdoa menikmati sajian tersebut.
Doa ini menjadi rangkaian awal perayaan syukur pesta nama yang dilaksanakan pada hari ini Selasa, 29 Juni di Gereja dalam perayaan ekaristi pk 17.00. Parade kor kring akan menyertai perayaan ini. Tiap kring yang telah ditunjuk mempersembahkan 1 lagu entah itu pembukaan, persembahan, komuni maupun penutup. Latian bersama sudah dilaksanakan kemarin malam pk 19.30 di gereja. Sambutan hangat dari semua kring menyemarakkan perjumpaan tersebut. Rahat sakpore, begitulah kebersamaan yang dialami.
Kebersamaan ini pula yang akan diwujudkan dalam pesta bersama makan megono setelah usai perayaan syukur di gereja.

Selamat pesta
infimen omnia

Senin, 14 Juni 2010

Belum Baptis Terima Komunis

Berkah Dalem,

Kejadian ini terjadi saat perayaan Ekaristi hari Minggu pagi. Seorang umat yang cukup hafal mana umat baru dan umat yang biasa hadir dalam misa di gereja mulai memperhatikan bahwa ada seorang yang menurut beberapa orang adalah orang baru di gereja. Ternyata orang tersebut maju ikut komuni. Selepas ekaristi, orang tersebut akhirnya ditanya, dan mengaku sebagai simpatisan katolik. Kedatangan ke Pekalongan ini dalam rangka mengetuk perhatian umat beriman agar ikut menaruh kepedulian akan anak cacat dan terlantar. Aliansi masyarakat peduli gempa (Yogyakarta) meneruskan kegiatan sosialnya dan membuka partisipasi kepada semua pihak untuk ikut peduli. Orang tersebut datang ke gereja dan membagi-bagikan kepada umat amplop peduli.

Sejak hari sabtu sore, beberapa umat yang datang sudah disodori amplop tersebut sebelum misa. Sehingga kemudian cara penyebaran dan dihimbau agar diletakkan saja di tempat yang biasa digunakan. Namun dalam perayaan ekaristi minggu pagi, amplop tersebut diselipkan di dalam warta gereja. Beberapa umat merasa kurang nyaman atas kegiatan asing tersebut sampai-sampai ada yang mengatakan resmi atau tidak. Karena menimbulkan kekurangnyamanan maka dalam perayaan ekaristi minggu sore dihentikan kegiatan tersebut.

Semoga kegiatan seperti ini tidak terulang lagi dan belangsung dengan bijak.

Doa Bersama untuk Pilkada Pekalongan

Berkah Dalem,

Perayaan ekaristi mingguan di gereja st Petrus terasa berbeda dari biasanya. Sebabnya umat diajak berdoa bagi kelangsungan pilkada kota pekalongan berjalan lancar dan tenteram. Pilkada akan digelar hari Rabu, 16 juni 2010. Tiga kontenstan yaitu dr HM Basyir Ahmad dan HA Alf Arsian Djuniad (Alek) yang dikenal dengan Badju, nomor urut 1; H. Abu Almafachir dan H Masrof, nomor urut 2 dikenal dengan Almas, dan Supriyadi-Kholiq (Super Abdol) nomor urut 3 memperebutkan kursi pimpinan daerah kotamadya Pekalongan.

Pilkada ini sendiri merupakan penundaan dari rencana Pilkada yang seharusnya digelar 9 April lalu. Karena waktu itu hanya ada satu kontenstan yaitu pasangan dr HM Basyir Ahmad dan Abu Almafakir sebagai pasangan inkumben, maka pilkada diundur. Setelah itu ada perubahan peta politik dengan partai yang mengusung calon. Pasangan inkumben lalu pisah karena H Abu Almafachir diusung koalisi parpol di DPRD. Kemudian dr HM Basyir yang sejak awal diusung partai Golkar yang memang memiliki hak menentukan sendiri calon karena jumlah kursi di DPRD memenuhi, mengusung calon Alex.

Dalam kesempatan itu pula umat katolik diajak untuk menggunakan hak suaranya dengan memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing. Pilihan tersebut dipertimbangkan sesuai dengan kepentingan masa depan kota Pekalongan dan tanggungjawab sebagai umat beriman,

Pasangan Almas maupun Badju telah menemui romo paroki. Selain memohon dukungan restu agar pilkada berjalan lancar mereka juga menyampaikan harapan-harapan akan perkembangan kota Pekalongan. Pasangan Almas yang datang hari Rabu, 9 Juni pk 14.00 diterima oleh romo paroki beserta pengurus harian DPP serta tim kerawam memohon doa restu karena mereka dilamar oleh parpol. Mereka berjanji akan membangun kota pekalongan yang berdaya sekaligus pemerintahan yang bersih.. Sementara pasangan Badju datang hari Kamis, 10 juni pk 14.00. Ditemui oleh rm paroki dan pengurus DPP St Petrus, sdr Alex dan tim mewakili dr HM Basyir yang tidak bisa datang karena tidak mengambil cuti dari jabatan sekarang yaitu Walikota, menerima masukan dari komunitas katolik agar bila nanti terpilih mereka dapat memperhatikan tersedianya tanah makam.

Di antara pembicaraan dan ungkapan, para tokoh agama terutama para kyai sepuh di kota Pekalongan, juga berharap yang penting Pilkada berlangsung aman dan terkendali. Semoga demikian.



bd/ifo