Minggu, 28 November 2010

Pelantikan Pengurus WKRI Ranting St Mikael

Pelantikan WKRI Ranting St Mikael Wiradesa dilaksanakan berbarengan dengan perayaan ekaristi Minggu Adven I. Bertempat di Kapel St Mikael Wiradesa, pelantikan dilaksanakan oleh pengurus WKRI Cabang Pekalongan. Terpilih sebagai ketua Ranting St Wikael adalah ibu Susi.Bersama pengurus lain, mereka mengucapkan janji pengurus dan menyanyikan lagu mars WKRI setelah menerima berkat dari romo.
Dalam sambutannya, Ibu Susi mengatakan, "Terima kasih banyak atas kepercayaan untuk pelayanan ini. Meski terasa berat tetapi kita berharap akan mendapat dukungan dari semua umat dan pembinaan dari pengurus cabang sehingga WKRI semakin maju." Sementara romo paroki sekaligus moderator, mengatakan bahwa peristiwa pelantikan pengurus ini semestinya membuka mata agar umat semakin aktif terlibat dan membangun kegembiraan dalam pelayanan Gereja. Bagaimana tidak? Satu-satunya prodiakon stasi sekarang menjadi ketua WKRI. Bukan karena ingin menjabat melainkan karena rendah hati tidak mudahnya menemukan mereka yang rela berbagi pelayanan.
Setelah pelantikan, diadakan perjamuan bersama umat. Pelantikan dalam ekaristi itu berlangsung 1.5 jam.

Gemar Makan Ikan (Gemaki)


Anak-anak zaman sekarang suka makan yang enak, siap saji, snack yang renyah gurih dan mudah didapat, tetapi tidak tahu apakah yang dikonsumsi itu berbahaya bagi tubuh atau tidak. Mungkin orangtuanya juga tidak memberi pengertian kepada mereka. Tadi pagi saya bertanya pada anak-anak TK dan ternyata hampir semua tunjuk jari karena suka KFC (kentucky fried chicken). Saya beritahu mereka bahwa KFC berasal dari daging ayam, yang dipelihara dengan suntikan kimia dan pakan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Lalu saya tawarkan untuk suka makanan yang sehat dan bergizi. Yang enak belum tentu baik bagi tubuh kita.
Sejak pukul 08.00 anak-anak TK St. Yosep sudah berkumpul di aula paroki. Mereka datang ke gereja bukan untuk misa atau berdoa, tetapi untuk belajar mengenal binatang, khususnya budidaya ikan lele itu. Untuk contoh, saya masukkan lele dalam pelbagai ukuran dalam bak transparan dan toples mulai yg kecil hingga yang ukuran se-paha orang dewasa. Mereka heran dan tertarik ketika melihatnya. Saya tunjukkan perbedaan betina dan jantannya, bentuk fisiknya, letak patilnya, dan bagaimana berkembang biaknya. Saya menjelaskan juga bagaimana watak ikan lele, mulai dari cara makannya; saling berebut, berkelahi, yang lemah dadi santapan serta tidak bisa hidup dan berkembang dalam perbedaan. Juga saya paparkan bagaimana memelihara ikan lele dan di situ kita belajar untuk tekun dan menyayangi kehidupan. Saya promosikan pula GEMAKI, gerakan makan ikan : yang membuat badan menjadi sehat karena makan makanan bergizi bukan makan makanan yang terkontaminasi bahan beracun bagi tubuh. Anak-anak yang berjumlah sekitar 170 an itu tampak senang dan terhibur. Mereka lebih senang lagi ketika makan bersama, lauknya lele goreng dan mangut lele. Untuk kegiatan anak-anak ini, saya ambil 25 kg lele dan dipotong-potong sejumlah 185 potong. Para guru saling berbagi tugas untuk menggorengnya. Tadi mereka makan sampai puas dan beberapa sempat mengatakan, "enaaak skali Romo". Setelah makan mereka menuju ke tempat budidaya ikan lele di samping gereja, tempatnya pinggir kaliloji. Tujuh kolam mereka kunjungi sambil berdesak-desakan dan bersuka ria. Mereka pulang pukul 10 30, dan setelah itu para guru berkumpul untuk evaluasi. Ada ide baik juga bila suatu kali anak-anak diajak melihat dan terlibat dalam penanaman sayur dalam pot, juga buah dalam pot. Sayuran yang dipelihara secara organik akan menanamkan sikap selektif sejak dini tentang makanan sehat bagi tubuh. Menyayangi Tuhan berarti juga menyayangi tubuh.

modi/pklgn.

Senin, 01 November 2010

Puncak HUT 80th Paroki


Diawali kesenian jathilan dari kranggondang di halaman gereja perayaan puncak HUT paroki dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Oktober 2010. Umat yang datang mulai pk 15.00 menyaksikan pentas jathilan tersebut yang berlangsung sd 16.30. Beberapa orang sempat mengalami trans namun dapat diatasi oleh kru sehingga makin membuat acara lebih meriah.
Selanjutnya umat yang datang dengan mengenakan baju batik berkumpul di sekitar gunungan yang berada di halaman parkiran Gereja. Selain gunungan besar yang berisi aneka ragam jajanan pasar, ada gunungan buah yg dibawa oleh kring dan stasi. Gunungan-gunungan tersebut di doakan dan diberkati oleh romo paroki dan diarak ke dalam gereja. Iringan jathilan menghantar sampai pintu gerbang utama gereja. Dalam perarakan gunungan tersebut para romo dan bp Uskup ikut serta.
Misa dipimpin oleh Bp Uskup J Sunarka didampingi rm paroki dan rm Sukmono MSC. Misa berlangsung 2 jam yang sekaligus berisi sambutan dari ketua panitia, rm paroki dan Bp Uskup. Romo Paroki mengungkapkan rasa gembira karena sepanjang perayaan umat tampak rahat. Malahan Bp Uskup berharap agar paroki Pekalongan dapat melahirkan paroki baru setelah Pemalang, Subah (yang kemudian dicabut) dan Batang sebagai ungkapan syukur HUT.
Setelah itu seluruh umat menikmati tumpeng bersama dari masing masing kring stasi dengan lebih dahulu Bp Uskup memotong tumpeng. Sayangnya gunungan yang digotong langsung dirayah habis sebelum rangkaian acara dimulai. Namun demikian umat merasakan kerahatan bersama. Beberapa persembahan lagu dari anak SD dan SMP Pius juga TK st Yosep dan SMA Bernardus jg kelompok tari country dan pengumuman pemenang lomba. Acara berakhir pk 20.30. Ndherek Gusti Rahat sakpore.

Jumat, 29 Oktober 2010

Doa Lintas Agama dan Pentas Wayang HUT ke-80 Paroki


Dalam rangka perayaan HUT ke-80 Gereja St Petrus pentas wayang digelar. Ki Cahyo Kuntadi membawakan lakon Pandawa darma. Pentas Wayang ini digelar di halaman depan Gereja. Pentas wayang ini diawali dengan pentas seni budaya dan persembahan dari beberapa komunitas Gereja yaitu dr GKJ, Gereja Betel Maranata, Gereja Katolik yang diwakili panembrama dari SMP Pius, Komunitas Tembang Jawan musik islami. Acara yg sempat dirisaukan karena hujan diawal dapat berlangsung lancar karena cuaca cerah. Bp Wakil Wali kota Pekalongan berkenan hadir dan membrikan sambutan. Selanjutnya romo paroki menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para tokoh agama dan sgenap undangan serta masyarakat. Disampaikan pula harapan bahwa peryaan ulangtahun semakin mengajak umat beriman untuk dewasa dan bermutu dalam iman sekaligus mewujudkan kesatuan dan kebersamaan. Setelah itu disampaikan doa bersama yang dipimpin berbagai tokoh agama yaitu dari Islam, Kristen, Hindu, Koghucu dan Katolik. Sebelum pentas dimulai romo paroki menyerahkan tokoh wayang kepada dalang untuk memulai pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang ini berlangsung semalam suntuk. "Ini persembahan agar rahat sakpore" demikian ungkap dalang ki Cahya dalam bagian pagelaran saat memerankan tokoh limbuk.

Senin, 25 Oktober 2010


Minggu,24 Oktober 2010 di gereja st Petrus Pekalongan berlangsung lomba paduan suara antar paroki sekeuskupan Purwokwrto. Lomba ini diikuti 11 paroki yaitu paroki Pemalang, Tegal, Mejasem, Banjarnegara, Purwokerto Timur, Katedral Purwokerto, Cilacap, Wonosobo, Purworejo, Karanganyar dan Pekalongan. Perlombaan ini diselenggarakan dalam memperingati HUT Paroki St Petrus ke-80. Perlombaan dimulai pk 10.00. Diawali dengan doa pembukaan dilanjutkan sambutan ketua panitia dan rm paroki krmudian perkenalan dewan yuri yg terdiri dari Bp Martin Runi, Bp Rodyanta Suryathyo dan Bp Anton Nugroho. Setelah itu dibacakan tatatertib perlombaan bagi peserta dan penonton. Gereja paroki dipenuhi dengan peserta lomba dan penonton khususnya umat paroki st Petrus. Kesebelas peserta menyanyikan masing masing lagu wajib Ubi Caritas est dan lagu pilihan. Perlombaan berlangsung sd pk 12.00. Kemudian rehat dan spontanitas. Beberapa orang mempersembahkan lagu demikian jga ada beberapa kelompok kor yg nyumbang lagu sementara dewan juri menentukan pemenangnya. Ketika tiba wktu pengumuman para peserta kembali memasuki gereja. Dewan juri mengapresiasi partisipasi dan kemampuan menyanyi meskipun beberapa hal perlu diperhatikan seperti pernafasan, pemenggalan dan pengartian lagu, penampilan dsb. Juga disanjung penghargaan yg tinggi atas pilihan lagu gregorian yg amat kaya dalam Gereja katolik. Pada akhirnya diumumkan dirigen terbaik yaitu dari paduan suara paroki Katedral. Salanjutnya urutan pemenang lomba dari juara I II dan III serta harapan I II dan III adalah sbb: paroki Katedral, Cilacap, Wonosobo, paroki Tegal, Purwokerto Timur dan Pekalongan. Panitia memberi apresiasi juga atas partisipasi paroki Karanganyar sebagai peserta meskipun adalah paroki terkecil di keuskupan Purwokwrto. Pembagian hadiah dan kenangan disampaikan diakhir acara tersebut. "Paduan suara yang baik tetap mampu melayani Tuhan dan terlibat dalam Gereja" demikian himbau para juri sekaligus pula penyelenggara lomba. Selamat kepada para pemenang. Ndherek Gusti rahat sakpore! Berkah dalem.

Minggu, 17 Oktober 2010

Aneka Lomba dan Bersih Gereja HUT 80th Paroki

Berkah Dalem,
Dalam rangkaian acara HUT ke-80 paroki ST Petrus Pekalongan, Minggu 17 Oktober digelar kegiatan bersih gereja. Umat dari perutusan kring berdasarkan zona masing-masing melakukan kerja bakti. Ada bagian samping gereja luar, di sekitar jl blimbing, area dalam gereja dan parkiran, area sepanjang bantaran sungai. Untuk selanjutnya di sekitar puncak perayaan HUT, di lokasi gereja juga dipasang umbul-umbul batik, sekaligus menyambut pekan batik di Pekalongan.
Secara bersamaan digelar pula lomba untuk anak-anak dan remaja yang meliputi lomba makan krupuk, bakiak, tangkap belut, lari kelereng, pecah balon dan memasukkan air ke dalam botol. Anak-anak dari usia TK sampai SMP ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.Selain itu pula digelar lomba masak untuk bapak-bapak. Masing-masing kelompok kring diwakili 3 orang bapak. bumbu dan nasi disiapkan oleh panitia sementara peralatan masak dan sajian disiapkan sendiri oleh peserta. Ada 17 kelompok peserta yang ambil bagian dalam lomba masak ini. Ada yang menggunakan topi ala koki dengan ujung panjang di kepala, ada yang menggunakan celemek dan topi terbuat dari koran, ada pula yang ala kadarnya. Tidak jarang bahwa para bapak yang sibuk meramu bumbu ibu-ibunya yang memberi perintah apa yang harus dilakukan dahulu. Meskipun demikian tetap saja rasa beraneka ragam. Yuri yang terdiri dari rm Bambang, ibu Heru dan Ibu Nirwan, melakukan penilaian dari cara penyajian, rasa dan cara memasaknya.
Acara yang dimulai pk 09.00 ini berakhir pk 13.00.

bd/ifo/tr

Kamis, 07 Oktober 2010

25 th PWK St Monika St Petrus Pekalongan

Berkah Dalem,
Sebanyak 42 anggota St Monika st petrus Pekalongan hari ini mensyukuri rahmat kelahiran 25 th usia perkumpulan. Perayaan ini ditandai dengan perjalanan ziarah ke gua kaliori. Berangkat dari gereja st Petrus pk 06.30 para ibu warakawuri atau janda yang telah berusia lanjut memulai perjalanan dengan makan pagi di bus lalu doa rosario. Perjalanan berhenti beberapa kali untuk memenuhi kebutuhan urgen. Namun akhirnya sd juga di kaliori pk 10.30 lalu merayakan ekaristi di gua yang dipimpin oleh moderator PWK yg sekaligus romo paroki.
Di dalam perayaan tsb para ibu diajak utk mensyukuri karunia kebersamaan sebagai kesempatan untuk memupuk kegembiraan serta menguatkan persaudaraan serta ketekunan dalam doa. Pada kesempatan pesta Bunda Maria Ratu Rosario kekuatan berdoa makin ditimba dg ketekunan senantiasa dlm doa rosario.
Stelah misa syukur kebersamaan dinikmati dengan mengunjungi oyek wisata baturaden dan kemudian kembali ke pekalongan. Fr Hadi yg ikut serta menemani perjlanan mampu memberi suasana hangat dengan nyanyian dan permainan. Semoga kegembiraan berkat teladan St Monika memuaskan perayaan 25 th.

Minggu, 26 September 2010

Misa Perdana Rm Tejo Wibowo Pr


Berkah Dalem,
"Berkah yang telah diterima tentu akan berguna bila dibagikan" demikian kata awal romo paroki dalam perayaan ekaristi merayakan tahbisan imam rm Tejo Wibowo Pr. Perayaan ekaristi minggu biasa terasa berarti manakala umat diajak lebih dahulu menerima sosialisasi nyanyian liturgi berdasarkan TPE. Selanjutnya ekaristi yang dipersembahkan oleh Rm Paskalis Tejo Wibowo Pr, mensyukuri tahbisan imam yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24 September di Katedral Purwokerto, berlangsung hidmat. Rm Tejo, mengajak umat untuk dikenal Tuhan, mengutip bacaan Injil, dengan berani memberikan diri atau mengandalkan Tuhan dan melakukan perbuatan baik. Seorang kaya dalam bacaan tidak disebut namanya, karena tidak dikenal, sementara tokoh lain ada Lazarus dan Abraham disebut namanya. Diakhir perayaan, Rm Tejo yang pernah menjalani tahun orientasi pastoral di Pekalongan, khusunya untuk pendampingan SMA Bernardus, menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat atas doa dan dukungannya.
Perayaan ekaristi syukur atas tahbisan imam ini berlangsung 3x yaitu Sabtu sore, 25 September, Minggu 26 September pk 05.30 dan 17.00. Setelah ekaristi terakhir, ada acara ramah tamah bersama. Undangan ketua kring stasi kelompok kategorial, susteran dan sekolahan, menghadiri acara tersebut.

Selamat pada Rm Tejo dan terima kasih untuk ekaristi pertama di Pekalongan
Ndherek Gusti Rahat Sakpore

bd/ifo

Jalan Sehat MErayakan HUT 80 th Paroki


Pekalongan, kota Batik.
Minggu 26 September Gereja terasa berbeda. Misa kudus yang biasa dilaksanakan pukul 07.00 pagi ini dilaksanakan pukul 05.30. Karena itu tentu saja tidak begitu banyak yang ikut serta menghadiri perayaan Ekaristi. Perayaan ini dimajukan mengingat pada pagi ini akan diselenggarakan jalan sehat bersama umat paroki st Petrus.
Tepat pk 07.00, sesaat setelah ekaristi selesai, umat yang sebagian sudah berkumpul ditambah yang ikut hadir dalam perayaan ekaristi, langsung bersiap diri di halaman gereja paroki. Sekitar 600 orang ikut serta berpartisipasi dalam jalan sehat ini. Dimulai dengan doa yang dipimpin oleh romo paroki, umat diajak untuk menikmati kebersamaan, rahat sakpore. Begitu doa selesai, romo paroki memegang bendera start tanda dimulainya jalan sehat. Dengan dikawal beberapa personil kepolisian dan kelompok turing paroki, rombongan jalan sehat mengambil rute jembatan loji, lapangan gbu, jl WR Supratman, Jl Selatselayar, Jl Kusumabangsa, Jl Merak, menuju lapangan gbu dan kembali ke gereja.
Sekitar 6 km jarak tempuh jalan sehat tersebut. Umat dari segala lapisan baik lanjut, dewasa, remaja dan anak-anak bahkan balita ikut serta dalam acara tersebut. Disediakan pula 80 doorprice berupa 30 kaos, 20 jam dinding, 20 lukisan, 2 seterika, 2 emergencylamp, 2 buah kipasangin, 2 tempat minum dan 2 buah kompor.
Selama kurang lebih perjalanan 1 jam rombongan sudah kembali ke halaman gereja dan langsung menikmati nasi megono khas pekalongan. Sembari menikmati hidangan tersebut, ada pembagian doorprice.
Acara berlangsung sd pk 10.00. Dengan ditutup menyanyi "semua baik" dan penyerahan hadiah utama doorprice, yang merupakan partisipasi dari sebuah bank, acara berkahir. Ndherek Gusti rahat sakpore

berkah dalem
bd/if/tr

Sabtu, 11 September 2010

Silahturahmi Lebaran

Berkah Dalem,
Begitu menginjak pendopo tempat yang biasa untuk pengajian Habib Lutfi, saya bersama dengan 4 orang suster, Habib Lutfi langsung berdiri dari pojok dalam pendopo begitu menyaksikan kami yang melepas sandal dan sepatu. Beliau langsung berjalan menyambut kami. MOhon maaf lahir batin. Sementaraitu para tamu, termasuk rombongan dari Kapolres masih duduk mendengarkan petuah Abah, panggilan akrab Habib. Pembicaraan terhenti karena kedatangan kami. Lalu kami salaman dengan mereka yang datang di pendopo dan duduk bersama Habib dan bp Kapolres Pekalongan.
Sesaat bercengkerama membicarakan ada ajakan untuk mengadakan pesta Natalan bersama dari sebuah Gereja di jl Toba. Habib mengajak agar di Pekalongan malahan ada kegiatan yang lintas agama seperta adanya PANUTAN, kelompok atau paguyuban yang ada sebelum adanya FKUB. Selama ini memang di kota Pekalongan belum lagi ada kegiatan Natalan bersama antar Gereja.
Sementara ngobrol begitu beberapa tamu lain datang. Bersamaan dengan itu rombongan Bp Kapolres undur diri dan berbarengan juga dengan rombongan tamu yang lain. Namun sesaat itu pula ada rombongan Bp Abu Almafachir, mantan wakil walikota Pekalongan, yang datang. Kami meninggalkan pendopo dan masih ditemani oleh Habib sampai ke depan pendopo. SUngguh mulia beliau.
Itulah rangkaian akhir perjalanan silahturahmi lebaran. Saya bersama dengan Sr Virgo, Sr Rosaline dan Sr Bernardine, memulai silahturahmi di kediaman bp Walikota. Berjumpa dengan Walikota dan Wakil walikota beserta ibu serta Setda-nya kami sempat menunggu kedatangan beliau di rumah dinas. Kami lantas melanjutkan perjalanan silahturahmi ke Kabupaten. DI pendopo kabupaten, kami memberi salam pada bupati, ibu Qomariah dan suami, ketua DPRD kabupaten dan istri, Wakil Bupati dan istri dan beberapa pejabat lainnya. Setelah sempat menikmati sate dan teh manis, kami meninggalkan pendopo kabupaten untuk menuju kediaman rumah Habib Lutfi.

Demikian perjalanan silahturahmi di Kota dan Kabupaten Pekalongan.
bd/ifo

Rabu, 01 September 2010

Pesta Pelindung St Monika


Pekalongan, St Petrus
Senin, 30 Agustus 2010 pk 10.00 puluhan ibu-ibu yang telah berusia lanjut telah datang di gereja. Seragam batik dikenakan sebagai seragam yang sama. Sementara ada yang langsung menempatkan diri di gereja ada juga yang beres-beres tempat, menyiapkan berbagai uba rampe acara. Tepan pk 11.00, rm paroki sekaligus moderator pw st monika yang baru, memimpin perayaan ekaristi pesta pelindung. Seluruh ibu-ibu st monika mengikuti perayaan tersebut. Meski gereja seperti glondhang karena banyaknya kursi tidak ditempati dibandingkan dengan sekitar 50 ibu-ibu pw santa monika yang datang. Dalam kesempatan tersebut para ibu diajak untuk hidup sehat dan meneladan st monika.
selanjutnya acara dilanjutkan dengan perayaan di aula. Serangkaian acara berupa sambutan dari ketua pw st monika, sambutan moderator lama sekaligus menyerahkan tugas kepada moderator baru, dari rm t mardi usmanto ke rm paroki, dan juga sambutan rm paroki, acara istirahat (makan) dan masih dilanjutkan dengan ucapan selamat ulangtahun bagi yang bulan agustus merayakan ulangtahun. Diawali oleh Rm P Bambang yang memotong tumpeng dan menyerahkannya pada rm mardi. selanjutnya semua ibu yang berulangtahun di bulan agustus diundang untuk menerima hadiah dan ucapan selamat dari anggota lain.
di akhir acara, ada pembagian kenangan dari salah satu anggota yang merayakan ultah ke-80 dan memanggil satu per satu ibu-ibu yang datang. Selanjutnya doa penutup dan sayonara. Acara berakhir pk 14.00.

bd/ifo

Senin, 30 Agustus 2010

Sosialisasi BKSN


Pekalongan, St Petrus
Minggu 29 Agustus pk 09.30 bertempat di aula paroki, para pengurus kring dan utusan kategorial berkumpul untuk menerima sosialisasi bulan KS Nasional. Sosialisasi ini berlangsung selama 2 jam. disampaikan tema dasar BKSN, materi pertemuan tiap sesi pertemuan dan juga metode pertemuan. Sosialiasasi disampaikan oleh tim yang mengikuti pembekalan di Keuskupan, yang terdiri dari tim kerja KS, tim Kerja PIA dan PIR, simpatisan dan kaum muda.
Dari sekian banyak peserta yang hadir dalam sosialisasi ada seorang anak yang ikut serta mengoperasionalkan laptop sebagai bagian materi pertemuan mengingat ayahnya yang seharusnya hadir memberikan materi pertemuan sedang menderita sakit. Ia menggantikan ayahnya.
Selain ada sesi doorprice (ada 3 hadiah) yang diatur oleh frater Hadi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar KS, acara juga diisi masukan dari romo paroki. Disampaikan bahwa mengenalkan KS pada anak merupakan hal yang biasa dengan cara yang luar biasa. Sudah biasa bila orang katolik tidak membaca KS. termasuk dari hasil survey umat memang mengenai kebiasaan membaca KS perlu mendapat perhatian. Selain itu pula didapat pola hidup beriman pribadi yang sudah baik seperti doa pribadi, ekaristi dan ziarah. Namun apa yang baik itu belum menjadi kebiasaan di dalam keluarga sehingga anak-anak kurang sepenuhnya mendapat pewarisan dari orang tua mereka. Inilah ajakan yang perlu disikapi. Maka keberhasilan di tiap kring tentu berbeda satu dengan lainnya. di satu tempat bisa karena rutin adanya pertemuan pendalaman iman, sementara di tempat lain justru membuat anak mengenal KS seperti mengadakan kunjungan pengurus kring ke warganya dan mengajak anak-anak membaca KS bersama.
Demikian acara sosialisasi BKSN di gereja St Petrus Pekalongan

berkah dalem/bd/ifo

Sabtu, 28 Agustus 2010

Kunjungan Calon Imam diosesan ke St Petrus

Pekalongan. Sabtu, 28 Agustus 2010.
Dalam rangka pesta nama St Agustinus, yang menjadi pelindung TORSA (tahun orientasi rohani) keuskupan Purwokerto, para frater dan pendampingnya mengadakan kunjungan ke gereja st Petrus Pekalongan. Rm Parjono bersama rm Ari Setiawan dan 9 calon imam datang pukul 16.15 dan menjumpai para romo dan frater yang tinggal di pastoran. Para calon imam ini, menurut penuturannya, sedang menelurusi sejarah keuskupan purwokerto dan khususnya riwayat hidup rm Agustinus Wahyabawana Pr, imam diosesan pertama. Mengenal paroki-paroki dimulai dari paroki Mejasem, Pemalang, Pekalongan dan Batang.
Saat berkunjung di paroki, para calon imam menyempatkan diri untuk berdoa di gereja dan bercerita tentang seluk beluk romo wahyobawono. Hal ini digarisbawahi oleh rm parjono bahwa tujuan keliling untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah gereja dan kehidupan romo wahyobawono. "Zaman dulu rm wahyo pernah berkarya di wilayah pekalongan, tetapi di pelosok-pelosok, bukan di pusat kota. Maklum jumlah imam waktu itu masih terbatas. Demikian pula dengan imam diosesannya. Namun yang terpenting memiliki kerinduan untuk dapat tersangkut dengan pengalaman hidup rm wahyobawono sehingga dapat menimba lebih dalam pergulatan hidupnya." demikian harapan di akhir obrolan bersama para frater.
Setelah berkeliling gereja, termasuk pastoran, para romo dan frater TORSA melanjutkan perjalanan ke paroki BAtang. Saat mereka datang perayaan ekaristi akan sedang dilakukan sehingga sempat berjumpa dengan beberapa umat.

demikian berita dari Pekalongan
berkah Dalem, bd/ifo

Kamis, 26 Agustus 2010

HUT ke-30 Gereja St Yohanes Rasul Karanganyar

Kajen, Karanganyar, Pekalongan.
Hari RAbu, 25 Agustus 2010. Hari ini menjadi perayaan HUT ke-30 berdirinya gedung gereja St Yohanes Rasul Karanganyar. Perayaan yang dikemas dalam misa syukur di gereja stasi karanganyar tersebut dihadiri oleh umat stasi baik dari wilayah BOjong, Kajen, Karangsari, Karanggondang, Doro dan juga dari pengurus dewan pastoral paroki dan para suster SND. Perayaan dimulai pk 18.00 dengan iringan hujan lebat namun iringan musik kroncong masih lebih menyemarakkan suasana pesta tersebut. Di awal perayaan dibacakan riwayat berdirinya gedung gereja stasi tersebut oleh salah satu tokoh panitia pada waktu itu yaitu Bp FX Dawan.
Riwayat berdirinya gedung gereja ini juga dimulai dari riwayat berdirinya stasi yang semula dirintis di Kajen. Berawal dari 2 orang yang mengikuti pelajaran baptis di Pekalongan th 1960 kemudian ada pelayanan bagi mereka yang kemudian meminta baptis di kajen. Umat makin berkembang dan diadakan kegiatan perayaan di gedung BPMD (Balai Pendidikan Masyarakat Desa) Kajen. Namun seiring kegunaan gedung tersebut oleh pemerintah maka umat mengadakan kegiatan misa di rumah bp FX Moechitiono di Kebon sari Karanganyar. Para suster mulai hadir untuk mengadakan pelajaran agama. Seiring perkembangan waktu dibentuk panitia pembangunan dan mengumpulkan dana. Lokasi gereja didapatkan dari tanah atas nama Rm Hadisiswaya MSC dan kemudian diganti oleh gereja. Di lokasi sekarang di desa karangsari dibangun gereja. Dan tepat pada tgl 25 Agustus 1980 pk 17.00 waktu itu diresmikan oleh Mgr Pascalis. Setelah misa dan pemberkatan dengan nama St Yohanes Rasul, acara dilanjutkan dengan ramah tamah.
Setelah dibacakan riwayat berdirinya gereja, acara ekaristi dilanjutkan. Dalam kotbahnya rm paroki mengutip panggilan murid pertama menurut Yohanes dan mengajak umat beriman untuk dapat melihat dan tinggal bersama dengan Yesus. Dengan begitu pancaran hidup umat beriman makin mempersatukan dan menjadi terang bagi sekitarnya.
Dalam perayaan ekaristi itu pula menjelang berkat penutup, ada sambutan-sambutan. yang mengisi sambutan adalah ketua II stasi karanganyar kajen yaitu bp Petrus Slamet, sambutan Dewan Paroki yaitu Bp Lilik Partoyo dan juga sambutan romo paroki. Selesai sambutan ada pemotongan tumpeng yang tadinya dibawa saat persembahan. Dengan iringan lagu selamat ulangtahun tumpeng dipotong dan kemudian diserahkan ke Bp FX Dawan. Sekaligus berkat untuk tumpeng dan makanan serta berkat penutup.
selesai ekaristi pk 20.00 semua yang hadir menikmati hidangan yang dikumpulkan dari masing-masing kelompok kring stasi karanganyar kajen.

Demikian berita pekalongan. Rahat sakpore, ndherek Gusti.

Rabu, 25 Agustus 2010

Doa Bersama Umat Beragama HUT Kabupaten dan HUT Kemerdekaan RI


Kejan, Pekalongan.
Selasa, 24 Agustus 2010. Bertempat di pendopo kabupaten Pekalongan, doa bersama memperingati HUT ke-65 kemerdekaan RI dan HUT ke-388 kabupaten Pekalongan digelar. Hadir bersama dalam kegiatan tersebut Bupati Pekalongan beserta wakil bupati, Ketua DPRD Pekalongan beserta segenap anggotanya, segenap MUSPIDA, Ketua Kajari, Dandim serta tokoh-tokoh agama bersama umatnya.
Acara doa bersama digelar pk 21.00. Diawali dengan sambutan oleh Ketua DPRD yang menyampaikan hubungan agama dan negara sebagai 2 hal yang saling mendukung karena majunya negara didukung oleh insan agama dalam menjalankan hidupnya. Sementara itu Bupati Pekalongan, Hj Qomariah, menyampaikan ajakan agar pilar kesatuan bangsa yang berlandaskan Pancasila menjadi kekuatan yang menyejahterakan masyarakat. Para tokoh agama dapat bertindak sebagai pribadi maupun instansi yang bersinergi dengan tata kehidupan bersama.
Setelah sambutan tersebut acara doa bersama kemudian digelar. Masing-masing agama berdoa bersama dengan kelompok agamanya masing-masing dan dipimpin oleh pimpinan masing-masing. Yang kristen dipimpin oleh pendeta Yusuf, yang katolik dipimpin oleh romo paroki, yang hindu oleh pimpinannya. Doa bersama digelar kurang lebih 15 menit lalu diakhiri dengan ramah tamah bersama.
Acara yang rutin digelar tiap tahun ini selalu diletakkan menjelang HUT Kabupaten pekalongan. Keesokan harinya, Rabu 25 Agustus pk 15.00 digelar apel bendera memperingati hari jadi kabupaten di alun-alun.
Demikian kabar dari Pekalongan.
berkah Dalem.
toro

Sabtu, 14 Agustus 2010



Kota Pekalongan, kota Batik. Bertempat di rumah Habib Lutfi, silahturahmi kapolres Pekalongan, Dandim Pekalongan, Kapolres Kota Pekalongan dan tokoh masyarakat digelar hari Jumat, 13 Agustus 2010 mulai pk 16.00.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Pekalongan beserta ketua DPRD Kabupaten, Wakil Walikota Pekalongan dan Ketua DPRD Kota Pekalongan, sejumlah tokoh agama, para ulama, pengusaha dan tokoh masyarakat. Acara baru dimulai pk 17.00 dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Kyai Mustofa Bakri, kyai sepuh. Kemudian sambutan-sambutan sekaligus perkenalan dari Bp Edi Murbowo, selaku kapolres kabupaten Pekalongan, Bp Benny Wahyudi, selaku DAndim 0710 Pekalongan dan bp Tony Winarko selaku kapolres Kota Pekalongan. Dalam sambutannya mereka secara umum mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang berharga dapat silahturahmi bersama tokoh masyarakat dan ulama di saat puasa. Silahturahmi ini dapat mempererat kerjasama Polri dan TNI sebagai mitra masyarakat, terutama dukungan tokoh agama yang sangat mendukung iklim kondusif dalam kebersamaan di Pekalongan. Mereka petinggi jajaran yang baru beberapa bulan berkarya di Pekalongan, kecuali kapolres Kabupaten Pekalongan yang sudah 10 bulan pengabdian.
Selanjutnya Bp Alex, atau yang kemudian disebut Bp Ahmad, setelah pelantikan wali dan wakil walikota, menyampaikan permohonan maaf karena bp Walikota berhalangan hadir. Selanjutnya Bp Wakil Walikota mengajak semua mengucap syukur atas terselenggaranya pilkada dan mengajak semuanya ikut serta membangun kota Pekalongan. Sebagai orang baru dalam kepemimpinan politis, Bp Ahmad tidak kaget dengan aneka ragam kerjasama lintas golongan dan agama karena telah berjumpa dalam karya ketika mengurus koperasi jasa. Hal ini menjadi modal untuk mendukung kemajuan kota Pekalongan.
Acara silahturahmi kemudian disambung dengan sambutan tokoh ulama dan masyarakat yang diwakili oleh Bp Akom Sofyan yang memuji bahwa wilayah Pekalongan wilayah yang kondusif untuk masyarakat. Keamanan juga terjaga dengan baik karena banyak ulama yang ikut serta menjalankan kewajiban agamanya sejak subuh sehingga secara tidak langsung menciptakan keamanan.
Akhirnya acara silahturahmi ditutup dengan doa penutup oleh Habib Lutfi bin Yahya dengan mengajak semua menurut keyakinan agama dan kepercayaan melantunkan doa. Seperti "mengheningkan cipta" saat upacara bendera, Habib memimpin doa secara demikian. Seorang tokoh umat, mengagumi bahwa dalam kesempatan seperti itu, Habib mempimpin doa tanpa melantunkan doa menurut agamanya.
Begitu doa penutup semua yang hadir membuka puasa. Minuman takjil dan kurma memjadi pembuka dan selanjutnya makan bersama serta ramah tamah.


bd/ifo/tr

Senin, 09 Agustus 2010



Dalam rangka HUT paroki ke-80 Gereja Paroki St Petrus menggelar bazar akbar. Berlangsung selama 2 hari bazar belangsung sejak sabtu pagi, 7 agustus dan berakhir minggu 8 agustus. Mengambil lokasi di parkiran gereja, bazar digelar dengan menampilkan 80 stan yang terdiri dari kring, kelompok kategorial dan sekolah, instansi dan stan umum. Dari sekian stan ini ada pula stan permainan berupa mancing, gelang bebek, melempar gelang dalam botol, lempar kaleng, panahan, bola keranjang, tongkat musa, jempol hati Yesus, mukjizat ikan dan roti, dan juga stand permainan kereta. Juga ada stan kafetaria.
Acara dibuka pada hari sabtu pk 09,00 dengan opening art mancing band SMP Pius yang mengarak logo HUT paroki, paduan suara SMP Pius, sambutan ketua panitia, sambutan dewan dan sambutan romo paroki sekaligus memimpin doa dan memukul gong ditandainya bazar. Bazar ini menjadi pesta umat sehingga semua orang terlibat, demikian kata sambutan dari romo paroki. Hal senada disampaikan oleh ketua dewan sebagai perwujudan ndherek Gusti Rahat Sakpore.
Setelah acara pembukaan tersebut romo paroki dan tamu undangan berkeliling meninjau stan. Dan bertepatan dengan itu rombongan bp Kapolresta Pekalongan datang dan sekaligus ikut meninjau lokasi bazar yang dipenuhi dengan sebagian stand jajanan/ makanan, pakaian dan permainan. Setelah itu bp Kapolresta beserta kelurga menikmati hidangan di kafetaria.
Selain itu dalam rangka bazar ini pula diputar film Paulus sabtu siang, lomba karaoke kategori dewasa pada malam hari. lomba mode show dengan pakaian pesta batik untuk kategori anak dan remaja, lomba karaoke untuk kategori anak-anak pada hari minggu siang dan malam hari acara penutupan berupa pengundian hadiah utama dari kupon sumbangan HUT. Hadiah yang diberikan sejumlah 80 berupa 35 payung, 35 jam dinding, 3 buah dvd player, 3 buah kompor gas 2 tungku, 1 buah mesin cuci 2 tabung, 1 set home teater, 1 buah almari es 2 pintu, dan hadiah utam 1 buah TV LCD.
Beberapa umat mengapresiasi gelaran kegiatan ini. "Ini seperti pasar tiban" Perlu diadakan sesering mungkin." Syukur pada Tuhan kegiatan ini berlangsung aman dan tertib, semua umat terlibat di dalamnya.

bd/ifo

Minggu, 01 Agustus 2010


Ubi Petrus ibi Christus.
Apa yang menjadi tradisi hidup beriman dalam keluarga dan menggereja serta merta diwariskan pada generasi berikutnya? Bagaimanakah kelangsungan dasar hidup beriman tersebut memberi kekuatan pada anak dan remaja untuk terlibat dalam hidup menggereja?
Demikianlah butir pertanyaan yang akan menjadi pendalaman dari kegiatan live-in para frater Seminari Tinggi yang berasal dari praja purwokerto.
Selama 6 hari para frater mengolah pengalaman tersebut di paroki St Petrus Pekalongan. Pengolahan ini diambil sebagai salah satu kegiatan merayakan ulang tahun ke-80 paroki. Ada 9 frater yaitu fr Dika, fr dody, fr Otong, fr Bram, fr Vigo, fr Tri, fr David, fr Widi, fr Agung dan 1 frater yang tugas pastoral paroki yaitu fr Hadi. Mereka tinggal di kring dan stasi untuk menggali potensi tersebut. Dengan dibekali riwayat hidup serta profil paroki serta semangat rahat sakpore dan pendalaman dinamika yang tercatat dari angket umat, para frater selanjutnya memperdalam kontinyiuitas pendidikan iman tersebut dengan mengadakan wawancara pada mereka yang dewasa dan anak/ remaja.
Para frater mengadakan persiapan pengolahan pada hari Jumat pk 17.00 sd 22.00 di paroki. Dibekali riwayat dan semangat, para frater merumuskan bersama materi pendalaman yang akan dijadikan bahan perjumpaan dengan umat beriman. Setelah itu pada hari Sabtu, 31 Juli sampai Rabu 4 Agustus para frater live-in di kring dan stasi. Masing-masing akan mengadakan wawancara untuk sekurang-kurangnya orang dewasa 25 dan anak/remaja 15. Selanjutnya akan ada pengolahan bersama.
Demikian kabar st Petrus Pekalongan

bd/ifo/tr

Sabtu, 17 Juli 2010

Kaderisasi Umat selesai


Berkah Dalem.
Setelah kurang lebih 6 bulan proses kaderisasi hidup beriman katolik (KHBK) berjalan, malam ini sabtu, 17 juli, resmi berakhir. ada 17 orang yang menerima sertifikat KHBK karena telah menemuhi ketentuan yang berlaku. Semula dari 65 orang diawal pertemuan namun tersaring sesuai dengan gerakan alami sehingga sekitar 25 orang yang cukup stabil. Dari jumlah tersebut yang memenuhi telah mendapat sertifikat.
Sertifikat diberikan oleh Rm Mardi Usmanto selaku direktur pelaksana kegiatan KHBK. Dalam acara syukuran ini ada potong tumpeng bersama dan makan sekedarnya. Mereka yang telah menerima sertifikat akan menerima buku materi secara gratis sedangkan bagi yang lain yang berminat bisa memesannya. Buku kumpulan bahan tersebut sedang dicetak.

Berkah Dalem.
bd/ifo/tr

Jumat, 16 Juli 2010

Pekalongan tuan rumah temu UNIO dekenat utara


Bertempat di pastoran pekalongan, para romo dan frater diosesan berkumpul pada hari Rabu, 14 Juli 2010. Pertemuan dihadiri oleh rm Widyantardi, Rm Ari setiawan, Rm Parjono, Rm Sheko, Rm Surya, Rm Bambang, Rm mardi, rm toro, frater david dan fr utomo hadi.
Pertemuan dimulai pk 10.15 dengan sharing aktualia pastoralia di masing-masing tempat. dimulai dari pekalongan yang menceritakan kegiatan paroki dalam rangka HUT ke 80 th paroki dengan semangat rahat sakpore dan berbagai kegiatannya, dilanjutkan sharing kegiatan penggembalaan paroki Batang seputar 1 windu berdirinya paroki dengan kegiatan oleh raga voly putra dan putri sedekenat yang diikuti 4 tim dengan juara dari Mejasem, juga misa syukur puncak hari sabtu 17 juli bersamaan dengan penerimaan krisma.
Selanjutnya sharing pengalaman dari Pemalang seputar personalia dan upaya menelusuri sejarah yang simpang siur berdirinya paroki antara th 1969 atau 1972. Diyakini menurut umat dan saksi sejarah berdirinya paroki th 1972. Pembicaraan kemudian berkembang menjadi obrolan pentingnya membuat catatan historis karena data yang ada dikeuskupan bukanlah data yang tepat. Rm Sheko mulai mengumpulkan data yang bila didapat di catatan sejarah keuskupan hanya ada 6 halaman sedangkan 4 halamannya berisi RS dan sekolahan. Kesimpangsiuran ini perlu diluruskan sehingga untuk paroki-paroki baru yang didirikan, perlu membuat riwayat historisnya. Juga penting memperhatikan buku baptis bila yang menjadi ukuran adalah buku baptis dan bukan resminya gedung gereja. Sementara untuk kasus pemalang buku baptis sudah ada sebelum tahun resmi berdiri sebagai paroki. Demikian pula seperti Batang sudah ada buku baptis yang dipisahkan dari paroki pekalongan mengingat dulunya ada paroki mandiri yaitu Subah sehingga ada buku baptis tersendiri dan sejak saat itu baptisan di wilayah kabupaten batang dicatat dalam buku baptis tsb. Namun ketika serah terima paroki, buku baptis tersebut diserahkan ke paroki batang sehingga di paroki pekalongan tidak ada arsipnya.
Dengan pengalaman seperti ini perlu kebijakan dan langkah pastoral memperhatikan data adminstratif dan tenaga yang peduli pada pembuatan data sejarah keuskupan.
Selanjutnya rm widyantardi mensyaringkan pengalaman pengurusan harta milik gereja yang sampai pada proses pembuatan MOU dengan pihak susteran. Tanah HGB akan diubah menjadi tanah hak milik. Selanjutnya dari Torsa juga mesyaringkan pendampingan 9 frater yang memasuki masa angelusan. Kemudian rm bambang yang sekarang fulltimer koordinator kepemimpinan kolektif SMA bernardus mengingat kepada sekolah cuti istirahat karena sakit, mensyaringkan pengalaman pengelolaan sekolah. Sharing ini mendapat tanggapan berkaitan dengan kedudukan romo di sekolah dan fungsi hubungan yang perlu timbul secara baik antara guru dan pengurus, demikian pula sebaliknya.
Sebelum evaluasi dan laporan rekreasi ke kalimantan, frater david sharing pengalaman dan mengucapkan terima kasih atas kebersamaan selama toper. Selanjutnya rm surya melaporkan penggunaan dana selama rekreasi di kalimantan.
Akhirnya acara ini ditutup dengan makan siang pk 12.45. Selanjutnya beberapa romo main baptminton di aula smp pius bersama beberapa guru. yang lain menikmati istirahat siang di pekalongan karena sore harinya ada pertemuan dekenat utara bersama dewan pastoral paroki.

bd/ifo/tr

Selasa, 13 Juli 2010

rekoleksi pengurus kring dan stasi


Berkah dalem
Dengan menggunakan griya paseban Semarang sejumlah 56 orang pengurus
kring Dan Stasi serta yang diutus oleh kring mengdakan rekoleksi.
Rekoleksi didampingi oleh rm L Prasetya dari rumah pastoral sanjaya
muntilan.
Rekoleksi dilaksanakan hri sbtu 10 sd minggu 11 Juli 2010. Hari
pertama para pengurus kring stasi diajak untuk mengenal tipe umat
sebagai kekayaan pribadi Dan bukannya kekuatan utk menilai melainkan
kekuatan mengoreksi diri. Kemudian diajak untuk melihat tantngn diri
yaitu rutinitas yg menghambat kemajuan Dan juga sejarah yang
membelenggu yaitu hidup dalam bayang masa lalu. Selain itu diajak
untuk melihat Gereja sebagai paguyuban umat beriman.
Hari minggunya para peserta diajak melihat lebih lanjut tentang fungsi
pengurus serta ketrampilan yang perlu dikembangkan dlm mengelola
kring- Stasi. Untuk dapat mengelola kring dan stasi perlu mengembangkan diri dengan berbagai cara seperti mudah memberi senyuman dan mengembangkan innerbeautynya.
Kegiatan ini dilaksanakn dalam rangka perayaan syukurlah 80 th paroki
st petrus. Ubi petrus ibi Christus. Ndherek Gusti rahat sakpore
Ifo/ toro

Sabtu, 10 Juli 2010

agenda paroki

Agenda Paroki St Petrus Pekalongan:
1. Sabtu,10-Minggu,11 juli di Paseban Semarang, pembekalan umat
2. Rabu, 10 Juli temu para imam diosesan di Paroki st Petrus pk 10.00
3. Rabu, 10 juli temu pastoral dekenat utara; dewan pastoral dan PSE agenda sosialisasi gerah oleh rm Teguh (Komisi PSE Keuskupan)
4. Live-in para frater praja: mengenal hidup dan kerohanian umat; tgl 30 juli sd 6 agustus

bd/ifo

Kamis, 08 Juli 2010

Gua Maria Lawangsih


Di kawasan perbukitan menoreh Yogyakarta kini terkandung keajaiban alam. Selain hamparan perbukitan yang jumlahnya banyak, di beberapa tempat tamprak hamparan batu kapur yang menjulang di sela-sela perbukitan. Salah satu tempat yang cukup terkenal yaitu gua Kiskenda. Kini ada lagi gua yang baru yang menjadi ikon bagi umat katolik, yang letaknya juga ada di dekat kawasan gua Kiskenda. Gua ini disebut gua maria Lawangsih. Belum genap 1 th diresmikan sebagai tempat rohani.
Gua ini terletak di wilayah pelemdukuh, sebuah stasi yang kental dengan devosi pada Maria juga. Sehingga lokasi yang ditemukan ini menjadi tempat untuk berjumpa dengan Tuhan dengan perantaraan bunda Maria. Gua Maria terlatak di atas batu padas. Tetesan-tetesan air dari atas bebatuan yang ditampung di gentong berada di belakang gua. Di sampingnya ada lorong yang konon bisa tembus ke rumah penduduk. Di dalam lorong ini diletakkan patung Hati Yesus yang mahakudus. Tempat ini diberi panti semedi karena memang cocok untuk bermenung.
Untuk mencapai lokasi ini butuh perjuangan yang ekstra. Kendaraan roda empat dapat melalui jalur nanggulan (perempatan kenteng: Timur arah yogya/ godean; Selatan arah wates; utara arah muntilan/ sendangsono). Dri perempatan tersebut menuju arah barat, terus menanjak menembus perbukitan. Bekelok-kelok hingga sampai di pelemdukuh sejauh 13 km dari kenteng. Petunjuk arah sudah ditulis di sepanjang jalan.
Lokasi yang masih alami dan teduh, juga kental dengan hidup umat (stasi pelemdukuh) memberi nuansa khusyuk untuk berdoa.
Bagi yang berminat dapat menyusun perjalanan ke sana

ag toro
yang barusan datang ke gua

Selasa, 29 Juni 2010

Paroki St Petrus Pesta Nama


Berkah Dalem,
Tanggal 29 Juni ini Gereja merayakan HR St Petrus dan Paulus. Perayaan yang mengajak Gereja mensyukuri karya besar Tuhan dalam diri dua pribadi. Paulus menjadi rasul bangsa-bangsa yang mewartakan Injil sampai ujung bumi. Sementara Petrus menjadi rasul penggembala yang mempersatukan Gereja. Di bawah kepemimpinannya Gereja bersatu dan berkembang sesuai dengan ajaran rasuli.
St Petrus ini pula menjadi pelindung Gereja paroki. Bertepatan dengan perayaan ini Gereja paroki mengadakan kegiatan doa tirakat di depan patung st Petrus, yang letaknya di depan gereja. Doa tirakat dilaksanakan selama 3 hari sejak Sabtu sampai Senin. Dilaksanakan tiap pukul 21.00. Doa tirakat dihadiri sekitar 15 orang dan dipimpin oleh Rm T Mardi Usmanto. Doa ini memohon perlindungan Tuhan melalui St Petrus Pelindung Paroki agar di hari ulang tahun yang ke-80 paroki semakin mewujudkan diri menjadi persekutuan umat yang padu. Hidup iman umat beriman makin dewasa dan bermutu. Juga mohon agar umat diberi kesejahteraan dan senantiasa menjunjung Gereja sebagai persekutuan umat.
di hari yang ke-3, Senin 28 Juni, doa bersama dilengkapi dengan persembahan syukur berupa nasi megono, kacang dan pisang. Megono menjadi makanan khas Pekalongan. Semua yang ikut berdoa menikmati sajian tersebut.
Doa ini menjadi rangkaian awal perayaan syukur pesta nama yang dilaksanakan pada hari ini Selasa, 29 Juni di Gereja dalam perayaan ekaristi pk 17.00. Parade kor kring akan menyertai perayaan ini. Tiap kring yang telah ditunjuk mempersembahkan 1 lagu entah itu pembukaan, persembahan, komuni maupun penutup. Latian bersama sudah dilaksanakan kemarin malam pk 19.30 di gereja. Sambutan hangat dari semua kring menyemarakkan perjumpaan tersebut. Rahat sakpore, begitulah kebersamaan yang dialami.
Kebersamaan ini pula yang akan diwujudkan dalam pesta bersama makan megono setelah usai perayaan syukur di gereja.

Selamat pesta
infimen omnia

Senin, 14 Juni 2010

Belum Baptis Terima Komunis

Berkah Dalem,

Kejadian ini terjadi saat perayaan Ekaristi hari Minggu pagi. Seorang umat yang cukup hafal mana umat baru dan umat yang biasa hadir dalam misa di gereja mulai memperhatikan bahwa ada seorang yang menurut beberapa orang adalah orang baru di gereja. Ternyata orang tersebut maju ikut komuni. Selepas ekaristi, orang tersebut akhirnya ditanya, dan mengaku sebagai simpatisan katolik. Kedatangan ke Pekalongan ini dalam rangka mengetuk perhatian umat beriman agar ikut menaruh kepedulian akan anak cacat dan terlantar. Aliansi masyarakat peduli gempa (Yogyakarta) meneruskan kegiatan sosialnya dan membuka partisipasi kepada semua pihak untuk ikut peduli. Orang tersebut datang ke gereja dan membagi-bagikan kepada umat amplop peduli.

Sejak hari sabtu sore, beberapa umat yang datang sudah disodori amplop tersebut sebelum misa. Sehingga kemudian cara penyebaran dan dihimbau agar diletakkan saja di tempat yang biasa digunakan. Namun dalam perayaan ekaristi minggu pagi, amplop tersebut diselipkan di dalam warta gereja. Beberapa umat merasa kurang nyaman atas kegiatan asing tersebut sampai-sampai ada yang mengatakan resmi atau tidak. Karena menimbulkan kekurangnyamanan maka dalam perayaan ekaristi minggu sore dihentikan kegiatan tersebut.

Semoga kegiatan seperti ini tidak terulang lagi dan belangsung dengan bijak.

Doa Bersama untuk Pilkada Pekalongan

Berkah Dalem,

Perayaan ekaristi mingguan di gereja st Petrus terasa berbeda dari biasanya. Sebabnya umat diajak berdoa bagi kelangsungan pilkada kota pekalongan berjalan lancar dan tenteram. Pilkada akan digelar hari Rabu, 16 juni 2010. Tiga kontenstan yaitu dr HM Basyir Ahmad dan HA Alf Arsian Djuniad (Alek) yang dikenal dengan Badju, nomor urut 1; H. Abu Almafachir dan H Masrof, nomor urut 2 dikenal dengan Almas, dan Supriyadi-Kholiq (Super Abdol) nomor urut 3 memperebutkan kursi pimpinan daerah kotamadya Pekalongan.

Pilkada ini sendiri merupakan penundaan dari rencana Pilkada yang seharusnya digelar 9 April lalu. Karena waktu itu hanya ada satu kontenstan yaitu pasangan dr HM Basyir Ahmad dan Abu Almafakir sebagai pasangan inkumben, maka pilkada diundur. Setelah itu ada perubahan peta politik dengan partai yang mengusung calon. Pasangan inkumben lalu pisah karena H Abu Almafachir diusung koalisi parpol di DPRD. Kemudian dr HM Basyir yang sejak awal diusung partai Golkar yang memang memiliki hak menentukan sendiri calon karena jumlah kursi di DPRD memenuhi, mengusung calon Alex.

Dalam kesempatan itu pula umat katolik diajak untuk menggunakan hak suaranya dengan memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing. Pilihan tersebut dipertimbangkan sesuai dengan kepentingan masa depan kota Pekalongan dan tanggungjawab sebagai umat beriman,

Pasangan Almas maupun Badju telah menemui romo paroki. Selain memohon dukungan restu agar pilkada berjalan lancar mereka juga menyampaikan harapan-harapan akan perkembangan kota Pekalongan. Pasangan Almas yang datang hari Rabu, 9 Juni pk 14.00 diterima oleh romo paroki beserta pengurus harian DPP serta tim kerawam memohon doa restu karena mereka dilamar oleh parpol. Mereka berjanji akan membangun kota pekalongan yang berdaya sekaligus pemerintahan yang bersih.. Sementara pasangan Badju datang hari Kamis, 10 juni pk 14.00. Ditemui oleh rm paroki dan pengurus DPP St Petrus, sdr Alex dan tim mewakili dr HM Basyir yang tidak bisa datang karena tidak mengambil cuti dari jabatan sekarang yaitu Walikota, menerima masukan dari komunitas katolik agar bila nanti terpilih mereka dapat memperhatikan tersedianya tanah makam.

Di antara pembicaraan dan ungkapan, para tokoh agama terutama para kyai sepuh di kota Pekalongan, juga berharap yang penting Pilkada berlangsung aman dan terkendali. Semoga demikian.



bd/ifo

Minggu, 30 Mei 2010

Ziarah Akbar Paroki St Petrus ke Sendangsono

Berkah Dalem,
Hari Jumat 28 Mei menjadi hari yang meriah bagi Paroki st Petrus Pekalongan. Pasalnya pada hari itu, 10 bus dengan jumlah peserta sekitar 490, dengan tambahan kendaraan sepeda motor, kelompok turing, menghantar umat paroki berziarah ke Sendangsono. Perziarahan ini merupakan peziarahan paling akbar dari sekian waktu yang pernah dilakukan bersama di paroki. Berangkat pukul 6 pagi, dengan diawali ibadat bersama di gereja, rombongan berangkat bersama menuju ke Sendangsono. Perjalanan tersendat di jalan Magelang Muntilan karena bersamaan dengan kepadatan transpotasi dari perayaan waisak, membuat rombongan tidak bisa berjalan bersama. Tiba di perhentian bus, rombongan diangkut dengan kolt carter menuju sendangsono.
Panitia mengatur peziarahan ini. Sedianya perayaan ekaristi dimulai pk 12.30 baru bisa terlaksana pukul 14.00. Umat yang berseragam sama ini menikmati peziarahan dalam kebersamaan. Tema "rahat sakpore" menjadi kekuatan dalam menjalani kebersamaan kendati ada berbagai keterbatsan seperti koordinasi konsumsi,transpotas i, waktu dan tempat, dsb. Kebersamaan ini menandai HUT paroki yang ke-80. begitu perayaan ekaristi selesail, beberapa saat kemudian hujan lebat mengiringi perjalanan turun ke lokasi parkir bus. Kembali ke Pekalongan rata-rata sampai pk 23.00.
Demikian kisah perjalanan ziarah akbar paroki St Petrus Pekalongan, Ndherek Gusti Rahat Sakpore.

bd/ifo/tr

Minggu, 25 April 2010

Motivasi dan Sosialisasi Tahun Keprihatinan Pertanian Keuskupan Purwokerto

Selepas misa minggu pagi 25 April 2010, di aula Paroki St. Petrus Pekalongan diadakan Motivasi dan Sosialisasi Tahun Keprihatinan Pertanian bersama Romo Blasius Slamet Lasmunadi, Pr. Dalam paparannya, Romo Slamet mengajak umat untuk mengubah paradigma yang keliru tentang pertanian dan mengajak untuk lebih menghargai pertanian. Image bahwa pertanian identik dengan sesuatu yang kotor dan tidak berharga harus dibuang jauh-jauh karena sesungguhnya pertanian adalah suatu hal yang vital bagi kehidupan umat manusia. Umat diajak untuk menyadari manfaat pertanian bagi kehidupan manusia juga perlunya pembangunan di sektor pertanian serta pentingnya memperkenalkan pertanian sejak dini kepada anak-anak, terutama bagi anak-anak yang tinggal di kota.
Tahun Keprihatinan Pertanian merupakan karya pastoral Keuskupan Purwokerto untuk tahun 2010-2011, yang akan dimulai pada 1 Juni 2010 yang akan datang. Setelah selama setahun umat di Keuskupan Purwokerto diajak untuk berbelarasa terhadap Kaum Miskin, melalui Tahun Keprihatinan Kemiskinan, maka selanjutnya umat diajak untuk bersolidaritas terhadap pertanian sebagai wujud kepedulian Gereja terhadap pembangunan pertanian yang bersahabat, bermartabat, dan berkeadilan dengan seluruh ciptaan.
Tahun Keprihatinan Pertanian di Paroki Pekalongan baru akan dicanangkan pada akhir tahun 2010 ini dan dilaksanakan sepanjang tahun 2011 mendatang, karena saat ini di Paroki Pekalongan sepanjang tahun 2010 ini masih berjalan Tahun Keprihatinan Kemiskinan.(JHN)

Senin, 12 April 2010

Pesta Kerahiman


Pesta Kerahiman Ilahi yang berpuncak dalam perayaan liturgi minggu Paska II, dirayakan oleh para penggiat doa Kerahiman ilahi. Hadir 40 hari dalam acara syukuran atas pesta Kerahiman ilahi. Setelah perayaan ekaristi minggu pagi, 11 April dan pemberkatan benda-benda rohani kerahiman seperti rosario, gambar kerahiman, para penggiat doa berkumpul bersama untuk mendoakan litani kerahiman dan doa koronka.
Rangkaian acara ini memuncaki kegiatan doa yang dilakukan secara pribadi sejak Jumat agung sd hari Sabtu, 10 April.
Setelah doa selesai, romo paroki meberikan masukan dan permenungan berkaitan dengan kegiatan doa. Ada tiga pesan yaitu tiap orang bisa mempunyai pengalaman iman dan menemukan rumusan doa sendiri. Belajar dari Sr Faustina yang memiliki hidup rohani mendalam dan bentuk penghayatan doa yang akhirnya melahirkan doa kerahiman,tiap umat dapat melatih doa dan memperkembangkan keberanian untuk berdoa sampai yakin tentang coanya sendiri. Kedua, tiap umat beriman diajak untuk menjadi pewarta, berani meneruskan keselamatan yang didapatkan berkat kerahiman. Ketiga, tiap umat beriman diharapkan dapat mencintai sakramen gereja. Melalui kerahiman ilahi yang digambarkan dengan lambung Yesus tertusuk tombak yang mengeluarkan air dan darah, melambangkan sakramen baptis dan ekaristi, maka tiap umat beriman yang aktif berdoa akan makin terdorong untuk mencintai sakramen terutama ekaristi. Maka ekaristi harian sebisa mungkin juga diikuti.
Dari pengalaman ini ada beberapa orang memberi kesaksian tentang pentingnya mencintai sakramen gereja.
Kegiatan pesta kerahiman berakhir dengan makan bersama.

Kamis, 25 Maret 2010

pekalongan menjelang pekan suci

Dear all,
Menjelang Pekan Suci kegiatan umat Paroki St. Petrus Pekalongan semakin dinamis guna mempersiapkan diri merayakan misteri iman; sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan Paskah menjadi dasar dan puncak seluruh penghayatan iman kristiani. Kegiatan gladi bersih untuk kegiatan liturgis tentu saja sudah dilakukan hari-hari ini. Meski bukan dalam rangka jelang pekan suci, perayaan 1000 hari wafatnya romo Agus Pramono, Pr (Senin, 22 maret 2010 pk 17 00) juga menambah keaktifan umat dalam menyelenggarakannya . Misa peringatan 1000 hari rm. Agus dihadiri oleh sekitar 700 orang, dengan 28 imam dan misa dipimpin oleh Bp. Uskup. Perayaan misa tersebut tentu akan membangun kecintaan dan kebanggaan umat terhadap para imamnya yang setia dalam jalan imamat. Mereka mendapat semangat pula untuk menghayati cinta dan kesetiaan dalam panggilan masing-masing.
Kegiatan yang secara khusus mempersiapkan umat menjelang Pekan Suci ialah:
1. Triduum Ayam Berkokok : rekoleksi tiga hari, dimulai pukul 04 30 - 16 15 pagi hari, dihadiri oleh 250 orang, dari umat lingkungan pekalongan maupun ada yang dari stasi; kajen, bojong. Mereka bangun pk 02.30 dini hari tentunya, sebelum ayam berkokok, begitu penuturan salah satu dari mereka. Tema umum Triduum ialah : Salib: kutukan atau rahmat? Hari pertama mengolah tema : Salib dan Penderitaan (menuntut sikap percaya). Hari Kedua mengolah tema; Salib dan Perutusan (menuntut sikap bangga) dan hari ketiga mengolah tema Salib dan Kemuliaan (menuntut sikap bersukacita) . Triduum disampaikan duet antara Rm. Dwiyantoro dan Rm. Mardi. Susunan acara rekoleksi terdiri dari: lagu pembuka, pengantar, doa pembuka, lagu selingan, pembacaan KS, pembawaan materi renungan, nyanyian selingan, doa umat terpimpin, doa bersama, ditutup dengan perayaan ekaristi (2 imam berkonselebrasi) . Setelah ekaristi, umat ada yang langsung pulang dan berangkat kerja, dan ada pula yang menikmati minuman teh hangat yang tersedia di aula, dan menyantap sarapan sederhana: snack roti dan sebungkus nasi megono. Keduanya sumbangan sukarela dari umat untuk umat. Cukup banyak pula umat yang menikmatinya sebagai sarapan sebelum berangkat kerja.
2. Pengakuan Dosa
Berikut pengakuan dosa di paroki Pekalongan, sejauh yang tercatat:
Guru dan siswa Sd Pius = 55
umat di gereja = 10
Guru dan siswa SMP Pius = 86
umat di gereja = 32
SMA St. Bernardus = 91
umat di gereja = 50
guru dan siswa SMA Negri = 39
umat stasi Karanganyar, Kajen = 22
umat stasi wiradesa = 11
umat stasi sragi = 27
suster = 2
umat di gereja = 2

total : 427 orang:
Rm. Toro : 234 orang, Rm. Mardi :191 orang, Rm. Bambang: 2 orang.
Mungkin ada yang bertanya bagaimana cara menghitungnya? Caranya mudah. Tentu umat tidak merasa bahwa ternyata ada romo yang "usil" dan sempat-sempatnya menghitung. Bisa dihitung dengan butir rosario, bisa juga dengan mengingat ingat. Bagi saya yang sering lupa menghitung, ada cara lain yakni dengan membawa biji buah srikaya. Saat umat keluar ruang pengakuan akan ada bunyi "kletheg" pertanda masuklah sebiji srikaya ke dalam mangkuk..hehe.
Semua dilakukan bukan atas alasan kurang kerjaan atau usil. Setidaknya sebagai gembala akan tahu secara numerik, sebenarnya umat itu masih menghayati sakramen tobat dalam Gereja nggak sich? sebetulnya katekese tentang pertobatan itu punya dampak nggak sich? Siapa saja yang "berani" memasuki bilik sakramen tobat di gereja, apakah aktivis, umat non aktif, biarawati, umat bermasalah, atau umat dari paroki lain??

demikian sekilas info dari paroki pekalongan./ /mardius

Senin, 08 Maret 2010

Rapat DPP St. Petrus Pekalongan

Berkah DAlem,
bertempat di aula paroki St Petrus sebanyak 53 orang hadir dalam rapat dewan pastoral paroki. Jumlah ini sudah mendekati yang diperkirakan dari separo jumlah anggota dewan mengingat rencana pertemuan yang direncanakan belum terkomunikasikan lebih dahulu.. Meskipun demikian keseluruhan pengurus dapat melakukan rapat evaluasi program dan penyusunan program kerja 2010.
Acara dimulai pk 10.00 dengan doa pembukaan, sambutan wakil pengurus dewan pastoral dan selanjutnya ketua dewan pastoral yaitu rm paroki. dalam sambutan ini para pengurus diajak untuk menempatkan rapat sebagaimana pada porsinya mengingat keterbatsana waktu dan adanya berbagai kegiatan yang terpusat dengan HUT paroki. Diingatkan pula tentang semangat bersama dari arah paroki. Selanjutnya melalui bidang masing-masing tim kerja yang hadir mengdakan evaluasi program selama 1 jam. selanjtnya presentasi oleh ketua bidang masing-masing.
Beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti adalah dukungan umat atas kegiatan HUT paroki, perhatian pada pembinaan kaum muda, koordinasi antar bidang, perawatan dan pembiayaan gedung dan sarana prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan dengan usulan adanya balai pengobatan, dsb.
Demikian kurang lebih pertemuan bersama. Acara berakhir pk 13.30.

bd/ifo

Senin, 15 Februari 2010

Mukjizat 5 roti dan 2 ikan: perayaan Imlek Paroki

Berkah Dalem,
perayaan syukur imlek dalam ekaristi di paroki pekalongan dilaksanakan pada hari Minggu sore pk 17.00. Dekorasi sederhana (bebrapa lampion warna merah bergelantungan di dalam gereja, rangkaian bunga dan kain merah menghiasi dedaunan tanaman) baru dipasang setelah siang hari, selesai misa HOS sedunia.
Tepat pukul 17.00 perayaan syukur dalam ekaristi ini dimulai. Tarian anak-anak bercorak mandarin mengiringi para petugas liturgi (misdinar, lektor, mazmur, prodiakon dan para imam yairu rm mardi dan rm toro) memasuki altar. Iringan koor solideo yang berseragam merah-merah menyemarakkan perarakan dan perayaan syukur ini. Renungan disampaikan dengan menekankan kedudukan iman akan Yesus Kristus dengan tradisi dan kebudayaan. Didalam lingkup kehidupan perayaan sincia/ imlek mengambil inti pada sembah bakti pada Yang Luhur, pada leluhur dan sedulur. Dalam terang inilah iman diyakini sebagai syukur pada pada Tuhan yang menyelenggarakan kehidupan. Sikap semedulur dengan siapapun menjadi berkat karena berkat yang diterima sepanjang tahun. Seiring dengan semangat gereja paroki "ndherek Gusti rahat sakpore" seluruh umat yang hadir diajak mensyukuri karunia tersebut.
Gereja penuh dan aula yang semula tidak disiapkan juga penuh dengan umat yang hadir untuk merayakan syukur tersebut. Dewan Pastoral paroki yang mengkoordinir kegiatan dengan melibatkan tenaga sukarela sejak semula merencanakan akan ada syukuran dalam bentuk makan bersama setelah misa. Kegiatan membagi kue ranjang dan jeruk yang sudah berjalan dari waktu ke waktu ditiadakan. Kali ini wujud syukuran akan dinikmati bersama. Rencananya sekitar 400 orang yang dipikirkan akan menikmati kebersamaan. Namun ternyata melebihi jumlah yang diperkirakan. Karena itu langsung dipesan tambahan hidangan dan tenyata umat yang hadir sebagian besar menikmati perjamuan bersama. Sudah suasana panah dan tumpukan orang dalam satu tempat dan agak berhimpitan, namun justru beberapa orang berkomentar: greja punya mantu, dan juga rahat sakpore temenan. SEmua yang hadir dan makan bisa makan sampai kenyang. Diperkirakan ada 700 orang yang ikut makan bersama di aula. Beberapa umat yang sudah ada di aula karena tidak tahan dengan panas dan antri makan memilih pulang ke rumah.. Namun sebelumnya sudah ngobrol-ngobrol bersama dengan umat yang lain.
Di akhir acara justru makanan malah sisa. Beberapa pengurus dewan mengakui bahwa peristiwa ini seperti Yesus mengubah 5 roti dan 2 ikan menjamu sekian banyak orang dan sisa makanan dikumpulkan sampai 7 bakul.
Inilah berkat Imlek. Sederhana dan rahat.

in finem omnia
toro

Senin, 08 Februari 2010

Binroh di mapolresta

Berkah Dalem,
Meskipun agak terlambat dan mungkin berita ini kurang fres tetapi kami berkehendak untuk mengirimkannya. . Peristiwa ini terjadi hari kamis lalu. Sejak hari rabu, ada sdr vani dari polres yang katolik menghubungi salah satu romo untuk mengisi bina rohani di mapolresta yang memang sudah menjadi agenda rutin. Kini giliran gereja katolik untuk mengisi pertemuan tsb. Kamis pagi saya sendiri berangkat pk 08..45 agak telah dari rencana yang diberitahukan pk 08.30. meskipun demikian saya masih bisa langsung menuju halaman mapolesta yang jaraknya tidak jauh dengan gereja. Tiba disana sudah ditunggu sdr vani dan rekannya. lalu saya menuju ke salah satu ruang pertemuan pembinaan.Hadir 9 orang di tempat tsb. Tidak semua katolik. Setahu saya ada 2 yang katolik. Salah satunya yang baru selain Vani adalah Vincent yang menjadi kapolsek pekalongan timur, dan baru 1 bulan di peklongan.
Dalam renungan ini saya mengajak untuk mendengarkan wasiat DAud pada Salomo agar taat pada Tuhan. Ada berbagai aspek kehidupan yang sudah diatur dan tentu diajak untuk mentaatinya. SEbagai orang beriman cara berada dengan mentaati setiap aturan dan kesepakatan bersama menjadi kesaksian hidup.
Di akhir perjumpaan masih ada sharing bersama tentang perkembangan keagamaan terutama pengajaran kekristenan yang gencar tetapi menganggap kelompoknya paling benar dalam ajaran. DAri situ disadari bahwa iman perlu sampai pilihan personal. SEtelah itu saya masih diampirkan di ruang Bp Aris budiman, salah satu ruang penting di polresta. Berbicang-bincang sebentar tentang suasana kondusif dan semangat mewujudkan hidu bersama serta gagasan perlunya natalan bersama antar gereja di kota pekalongan.
Setelah selesai saya meninggalkan mapolresta.

infinem omnia
toro

Senin, 01 Februari 2010

Kaderisasi Hidup beriman

Berkah Dalem,
KHBK atau Kaderisasi Hidup Beriman Katolik mulai dilaksanakan di paroki St Petrus Pekalongan. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari kegiatan kursus KS yang dilaksanakan tiap malam minggu. Mengingat kerinduan umat untuk mendapatkan pembekalan yang sama maka kegiatan yang semula dilaksnakan di salah satu rumah umat ini sekarang dilaksanakan di gereja. Materi-materi yang disampaikan juga tidak melulu terbatas pada KS melainkan pengetahuan dan informasi umum tentang Kekatolikan seperti liturgi, sakramen, sejarah gereja, konsili, hukum perkawinan, spiritualitas doa, moral hidup beriman, dsb.
Sabtu 30 Januari pk 19.30 meruapakan hari pertama dilaksanakan kegiatan tsb. Hadir sekitar 60 orang dari berbagai lapisan dan kelompok: mereka yang pernah ikut kursus KS, umat kring, kelompok kategorial dan para suster. Kegiatan ini kali pertama mendapat respon baik karena memang dirasakan kerinduan umat untuk lebih banyak mengetahui seluk beluk kehidupan iman katolik.
Kegiatan ini diselenggarakan secara formal karena ada absensi dan 75% kehadiran akan mendapatkan sertifikat, juga menghadirkan beberapa tutor dari para romo yang ada disekitar pantura seperti rm surya, rm sheko dan rm parjono. Selain para romo di paroki pekalongan, kegiatan yang dilaksankan tiap malam minggu pk 19.30 sd 21.30 ini direncanakan berakhir pada bulan Juli 2010 karena ada 22 pertemuan.
Kegiatan ini melibatkan tim kerja katekese sebagai pelaksana dan pendukung kegiatan. Semoga kegiatan ini makin memberi kekuatan pada umat beriman. Kaderisasi bukan pertama-tama agar nantinya umat menjadi pengurus atau pelayan melainkan agar tumbuh hidup beriman yang makin bermutu. Seiring semangat ulang tahun paroki ke-80 yaitu mewujudkan hidup beriman yang semakin bermutu.

infinem omnia
ag toro

investasi hari akhirat

Berkah Dalem,
Rapat akhir tahun (RAT) Perkumpulan Sosial Pangruktilaya St Yusup (PSPL) dihadiri 54 anggota. Rapat berlangsung di aula paroki. Dalam rapat tersebut dilaporkan kinerja pengurus dan laporan keuangan serta disahkannya rencana kerja pengurus dan rencana anggaran belanja PSPL.
PSPL yang sudah berdiri puluhan tahun di paroki pekalongan ini melayani umat dalam perawatan dan penguburan orang meninggal. Direncanakan bahwa akan ada kenaikan iuran secara berjenjang dari Rp 3.000 menjadi Rp 3.500,- Rp 4.000 ke Rp 4.500 dan Rp 5.000 diusulkan menjadi Rp 6..000. Kenaikan ini meskipun sangat kecil diharapkan masih dapat dijangkau oleh para anggotanya. Ini juga menjadi penting dipikirkan sebagai investasi hari akhir. Menjadi hal yang tidak gampang untuk menginvestasikan hari akhir dengan mengalokasikan dana sedikit. Ibarat untuk makan nasi megono atau bakso lebih mudah daripada untuk investasi padahal ketika akhir hidup terjadi sering banyak kerepotan yang dialami, termasuk sampai pinjam sana sini untuk keperluan tsb meskipun ada solidaritas dari warga. Namun demikian sikap dan semangat ini perlu makin dikembangkan sehingga sayap pelayanan Gereja makin diperluas jangkauannya melalui pelayanan PSPL.
Rapat yang dimulai pk 10.00 berakhir pk 12.30.

infinem omnia
ag toro

Senin, 11 Januari 2010

kunjungan WKRI ke Panti Wreda Catur Nugraha

Sebanyak 84 orang yang diorganisir oleh WKRI Ranting St Lucia dan WKRI St Maria berkunjung ke Panti Wreda Catur Nugraha Kaliori Banyumas. Mereka terdiri dari para wanita katolik dan beberapa bapak serta anak dari ibu-ibu yang ikut WKRI. Dalam perjumpaan dengan opa dan oma yang tinggal di panti, rombongan mengadakan acara natalan dan tahun baruan bersama. Dikumpulkan di aula acara diawali dengan sambutan-sambutan dari suster In PMY, romo paroki Pekalongan, ketua WKRI Ranting St Maria dan Lusia lalu dilanjutkan dengan makan bersama.
Saat makan bersama ini ada hiburan organ tunggal yang dibawa dari Pekalongan. Lagu-lagu rohani dinyanyikan seperti Smua Baik, You Rise me Up, dsb. Saat ada penyanyi dari Pekalongan menyanyi tiba-tiba seorang oma berkehendak untuk menyanyi. Lalu menyanyilah lagu kasih. Demikian juga ada seorang opa yang ikut menyanyi lagu bawalah persembahanku. Selain nyanyian ada juga tarian tempurung yang dibawakan oleh 3 orang ibu. Acara persembahan nyanyian bersama dan pembagian bingkisan untuk opa dan oma.
Acara dimulai dari pk 12.30 dan berakhir pk 15.30. Rombongan mengaku terharu, senang dan trenyuh melihat semangat opa dan oma yang tinggal di panti. Bahkan ada yang berminat untuk mendaftarkan diri menjadi anggota panti.
Sesudah itu rombongan WKRI yang sebelum acara di panti mengadakan misa bersama di gua Maria, melanjutkan perjalanan kembali ke Pekalongan setelah mampir dulu membeli oleh-oleh gethuk sokaraja dan mencicipi soto SOkaraja.

bd/ifo