Selasa, 19 Agustus 2014

OMK Pitulasan dalam Suasana Hangat dan Akrab

OMK tengah sibuk mendekor gereja dengan bendera Merah Putih
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, OMK mendapatkan tugas koor dalam perayaan misa memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Agar bisa memberikan tugas pelayanan yang baik, kami memulai latihan koor dari 2 bulan sebelumnya. Banyak tantangan yang kami hadapi mulai dari lagu-lagu yang dipilih hingga jumlah anggota OMK yang ikut bergabung. Semakin mendekati hari bertugas, semakin banyak teman yang ikut bergabung latihan.
 
OMK berpose setelah merayakan misa HUT RI ke-69

Disela waktu latihan koor, kami juga berkumpul untuk mempersiapkan bendera Merah Putih aneka ukuran untuk menghias gereja. Kami bekerja sama dan membagi tugas ke beberapa teman OMK, ada yang menyiapkan bendera-bendera kecil bergagang sedotan untuk umat, ada yang  ngrentengi bendera, dan ada yang memasang rentengan bendera di  langit-langit gereja.

OMK mengadakan acara kebersamaan di area parkir gereja
Tibalah saatnya hari bertugas, kami mengenakan pakaian putih dan hasduk (dasi pramuka). Kami saling “mengenakan” hasduk satu sama lain. Tepat pukul 16.30 kami memasuki gereja dan langsung menempatkan diri di tempat koor. Kami berharap tugas ini akan berjalan lancar. Ada kecemasan dan keraguan di dalam hati kami, sebab Ibu Anwin yang selama ini mendampingi dan melatih kami dalam koor tidak dapat hadir karena beliau sedang berada di luar kota. Pukul 17.00 misa pun dimulai. Siap tidak siap kami harus siap! Lagu demi lagu kami nyanyikan dan perlahan semangat kami kian berkobar manakala mengenangkan jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. 

Usai misa perasaan kami sungguh plong. Tugas koor dapat kami laksanakan dengan maksimal. Ada umat yang berkomentar, “Lagu komuni yang dinyanyikan dengan empat suara  sangat bagus.” “Wah, kami bahagia sekali, latihan kami ternyata tidak sia-sia.” Tidak lupa, sebelum meninggalkan ruangan gereja, kami menyempatkan diri untuk foto bersama atau selfie.

Menikmati sate ayam dan sate babi sembari selfie
Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia tidak hanya terjadi dalam upacara liturgi gereja, kami merayakan hari penuh kemerdekaan ini dengan syukuran bersama di area parkiran gereja. Orang Muda Katolik mensyukuri rahmat Tuhan dengan mengadakan acara bakar-bakar, ada sate ayam dan sate babi. Semua bahan-bahan sudah disiapkan sebelumnya oleh Cik Anik, pendamping OMK, dan beberapa teman lain. Selagi menunggu Cik Anik dan 10 teman lainnya mencoba menyalakan api dan membakar sate di lapangan badminton, kami berkumpul, berbincang, berbagi, dan bercanda dalam suasana santai penuh kehangatan. Bahkan kami mengisi acara kebersamaan malam itu dengan permainan yang seru dan menarik.

DPP Paroki turut ambil bagian dalam syukuran HUT RI
Sejam kemudian, sate pun matang dibakar dan siap disajikan. Acara syukuran malam itu pun didukung oleh umat. Ada umat yang berbaik hati memberikan donasi makan prasmakan bagi kami. Suasana penuh syukur semakin kami rasakan dengan santap malam yang nikmat dan lezat. Kami memulai makan dengan doa bersama. Sembari menikmati makanan, kami berdinamika pribadi, ada yang ngobrol, ada yang menyanyi, atau foto-foto.

Sekitar pukul 21.00 setelah makan selesai, kita menyempatkan diri untuk beres-beres. Kami mengambil dan membuang sampah ke tempatnya, mencuci piring, dan mengembalikan peralatan ke tempat semula. Setelah semuanya beres dan bersih, kami pun berpamitan pulang denga hati senang.

Romo paroki, DPP dan umat dalam kebersamaan HUT RI
Bagi kami, acara bakar-bakar malam itu sangat ramai dan asyik. Malam itu, kami bisa berkumpul dalam kebahagiaan bersama teman-teman OMK se-paroki tidak hanya OMK yang tinggal di dalam kota Pekalongan, tetapi OMK stasi pun turut terlibat. Mereka ada yang dari stasi Wiradesa dan Karanganyar. Jumlah OMK yang berkumpul kurang lebih 75 orang. Suasana semakin hangat ketika para romo, DPP turut ambil bagian dalam perayaan penuh syukur malam itu.

Semoga dengan diadakannya kegiatan kebersamaan (bakar-bakar) membuat OMK menjadi semakin akrab satu sama lain, serta OMK semakin terguguah untuk peduli dan bersemangat memajukan dinamika OMK di Paroki St. Petrus Pekalongan. Hidup OMK St. Petrus Pekalongan. MERDEKA !!!
 
- Devia Astriani W-
 

 
 

 


Minggu, 17 Agustus 2014

Minggu Biasa XX-A HR Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan RI

Dekorasi Gereja memeriahkan HUT ke-69 RI
WARTA GEREJA
  1. Kegiatan Paroki
    1. WKRI Cabang Pekalongan akan mengadakan temu sehat Lansia pada Hari Minggu, 17 Agustus 2014 sesudah misa
    2. Misa Syukur dan pertemuan PWK St. Monika pada hari Kamis, 28 Agustus 2014, Pukul 10.00 wib di aula lt. 2 paroki
    3. BPP-PKK St. Petrus Pekalongan mengundang saudara/i seiman dalam KEBANGUNGAN ROHANI KATOLIK (KRK) bersama RD. Yeppy Emanuelle, dan RD. MB. Sheko Swandi, pada hari Rabu, 27 Agustus 2014, Pukul 18.00 wib di aula lt. 2 paroki
    4. SOSIALISASI BAHAN BKSN 2014 bersama RD. MB. Sheko Swandi dan Tim Kitab Suci dilaksanakan pada Hari Minggu, 31 Agustus 2014, Pukul 09.00 wib di aula lt. 2 paroki. Mohon kehadiran para ketua lingkungan/stasi serta pemandu dari semua Komunitas Basis. Pendalaman Kitab Suci BKSN 2014 diadakan setiap hari Kamis, pukul 19.00 wib di semua Komunitas Basis mulai Kamis, 4 September 2014. Mohon keterlibatan seluruh umat.
  2. MOHON PERHATIAN
    1. ADORASI  : Para petugas Jaga Doa Bakti Kapel Adorasi Sakramen Ekaristi dimohon memperhatikan dan menepati jadwal yang telah dibuat. Beberapa kali terjadi petugas jaga doa bakti tidak hadir tanpa pemberitahuan jelas sehingga tidak ada yang menjaga Sakramen Mahakudus (adorasi). Hal ini sangat tidak dibenarkan pentahtaan berlangsung tanpa ada umat yang hadir.
    2. KLINIK PRATAMA "ADI HUSADA" :
      1. Pemeriksaan Kesehatan pada :
        1. Minggu, pukul 08.00 - 10.00 wib
        2. Senin dan Kamis, pukul 14.00 - 16.00 wib
      2. Tarif sosial pelayanan pemeriksaan:
        1.  Periksa Umum dan Obat (silahkan memberikan sumbangan sukarela)
        2. Gula darah : Rp. 10.000,-
        3. Kolesterol : Rp. 25.000,-
        4. Asam Urat : Rp. 15.000,-
      3. Terbuka untuk seluruh umat Paroki Pekalongan dan Masyarakat Umum. Pelayanan dilaksanakan di ruang kesehatan (areal parkir). untuk masyarakat umum silahkan masuk melalui pintu samping, dekat klenteng. Mohon informasi ini disampaikan kepada seluruh masyarakat di sekitar bapak-ibu, sdr/i
    3. PENJARINGAN PRODIAKON MASA BAKTI 2015-2018 akan segera dilakukan melalui Lingkungan/Stasi. Pendaftaran akan dilakukan melalui rekomendasi Ketua Lingkungan/Stasi. Diharapkan semua Komunitas Basis memiliki sendiri prodiakonnya. Syarat umum:
      1. Umat katolik yang tidak terkena halangan Hukum Gereja
      2. Tidak tercela hidupnya (juga keluarganya)
      3. Berusia maksimal 60 tahun.
      4. Untuk kasus khusus di atas usia 60 tahun harus dibicarakan dengan Romo Paroki. 
         

Jumat, 15 Agustus 2014

LINGKARAN TUJUH (LINGTU) PAROKI ST. PETRUS PEKALONGAN

LINGKARAN KELIMA - LINGTU "HIDUP DALAM SEMANGAT KERENDAHAN HATI SEPERTI KRISTUS"

Ekaristi Lingkaran Tujuh biasa disingkat ekaristi LINGTU merupakan salah satu kekhasan olah rohani yang dikembangkan di Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan. Ekaristi Lingkaran Tujuh dimaksudkan sebagai sarana menumbuh-kembangkan devosi umat kepada Maria Bunda Ratu Surga yang diintegrasikan dalam perayaan ekaristi dan penghormatan Sakramen Mahakudus.

Perayaan ekaristi Lingkaran Tujuh diadakan setiap Jumat ketiga dalam bulan selama tujuh bulan. Perayaan ekaristi Lingkaran Tujuh dikemas dengan tema-tema tertentu sebagai sarana pengajaran Gereja kepada umat. Adapun tema Lingkaran Tujuh tahun 2014 adalah "Belajar Membangun Paguyuban dari Jemaat-Jemaat Binaan Santo Paulus". Tema ini dilatarbelakangi tema Arah Haluan Keuskupan Purwokerto yang mengolah tentang Pemberdayaan Paguyuban. Penjabaran tema Arah Haluan Keuskupan Purwokerto tentang Pemberdayaan Paguyuban tertuang salah satunya dalam tema-tema LINGTU.

Jumat, 15 Agustus 2014, pukul 18.00 wib menjadi kesempatan seluruh umat merayakan Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima. Tema Lingtu putaran kelima adalah Belajar dari Jemaat di Fillipi, "Hidup dalam Semangat Kerendahan Hati seperti Kristus." Perayaan Ekaristi Lingtu putaran kelima dipimpin oleh RD. Tri Kusuma. Ekaristi Lingkaran Tujuh dibuka dengan devosi Rosario bagi Bunda Ratu Surga. Ekaristi ini dilaksanakan di areal parkiran gereja di depan Gua Maria Bunda Ratu Surga. Di tengah doa rosario, umat diberi kesempata untuk menyalakan lilin sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta anak kepada Ibunda terkasih. Umat maju satu persatu dan menyalakan lilin di tempat yang telah disediakan oleh panitia.

PELANTIKAN PUTRA-PUTRI ALTAR
Di tengah perayaan Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima diadakan upacara Pelantikan Putra-Putri Altar Paroki St. Petrus Pekalongan. Upacara ini diadakan sesudah homili. Ada sebanyak 24 anak yang dilantik pada malam itu. Mereka telah disiapkan oleh para pendamping untuk bertumbuh dalam semangat pelayanan dengan baik dan benar. Selama setahun mereka didampingi dalam pelayanan di altar. Setelah dinyatakan matang dan siap, mereka dilantik. Melalui pelantikan, mereka resmi menjadi Putra-Putri Altar yang mempunyai tanggungjawab taat dan setia melayani Tuhan sebagai pelayan Altar. Ada salah seorang anak yang membagikan pengalamannya dalam mengikuti pelantikan ini. Dia adalah Richard. Dia berkisah, "Pada awalnya aku disuruh mengikuti pelantikan PPA dengan malas. Aku merasa "besar" sendiri di antara teman-teman PPA yang lain. Memang, mestinya aku sudah dilantik  1 atau 2 tahun yang lalu, tetapi aku gagal mengikutinya karena ada acara keluarga yang bertabrakan dengan agenda gereja. Aku merasa ogah-ogahan dan sempat berbicara kepada pendamping untuk tidak dilantik saja. Tetapi sehari sebelum pelantikan, aku menerima surat dari pendamping yang berisi undangan bagi orangtua untuk hadir dalam pelantikan itu. Akhirnya, aku ikut juga. Kesanku, upacara pelantikan ini menarik. Inilah pengalaman pertamaku mengikuti pelantikan. Harapanku untuk pelantikan tahun depan, anggota Putra-Putri Altar dilibatkan semua agar pelantikan dapat berlangsung semakin meriah."
Selain kehendak dan keterbukaan anak-anak untuk menjadi pelayan altar, peran orangtua pun penting. Dukungan dan perhatian orangtua kepada anak-anaknya untuk ambil bagian dalam pelayanan gereja sangat dibutuhkan. Maka, dalam upacara pelantikan itu, para orangtua PPA yang dilantik diundang untuk hadir dalam ekaristi sebagai bentuk dukungan dan keterlibatan mereka kepada anak-anaknya.

Sesudah upacara pelantikan, perayaan dilanjutkan dengan liturgi ekaristi. Rangkaian ekaristi Lingkaran Tujuh masih berlanjut dengan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus. Hosti yang telah diberkati ditakhtakan. Romo mengajak umat untuk hening berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus untuk selanjutnya menerima berkat dari Allah melalui Sakramen Mahakudus yang diarak oleh romo di tengah umat. Demikian rangkaian Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima terjadi.

Perayaan Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima selesai pada pukul 20.15.

-Richard Steven/trikusumapr-

Selasa, 12 Agustus 2014

Sosialisasi Pedoman Sakramen Inisiasi

Minggu, 11 Agustus 2014, Aula Lt. 2 Paroki Santo Petrus Pekalongan menjadi tempat Sosialisasi Pedoman Sakramen Inisiasi dari Tim Komisi Kateketik Keuskupan Purwokerto. Sosialisasi Pedoman Sakramen Inisiasi merupakan agenda Tim Komisi Kateketik bagi seluruh paroki di Keuskupan Purwokerto. Kegiatan ini diadakan per-dekenat. Untuk wilayah Dekenat Utara, sosialisasi pedoman dibagi menjadi dua wilayah, Dekenat Utara bagian Timur dan Dekenat Utara bagian Barat.
 

Paroki Santo Petrus Pekalongan menjadi tuan rumah diselenggarakannya sosialisasi pedoman ini. Adapun paroki yang hadir adalah mereka yang tergabung dalam Dekenat Utara bagian Timur seperti Paroki Limpung, Paroki Batang, Paroki Pemalang dan Paroki Pekalongan. Undangan sosialisasi pedoman ini dialamatkan kepada para Ketua Lingkungan dan Stasi (Pekalongan), para pendamping Katekumen anak-dewasa-lansia, pendamping Calon Penerima Komuni Pertama, Pendamping Calon Penerima Sakramen Penguatan, dan Pendamping Baptis Bayi.

Kegiatan ini dihadiri oleh 57 peserta dengan rincian: Paroki Limpung sebanyak 7 orang, Paroki Batang sebanyak 6 orang, Paroki Pemalang sebanyak 6 orang, dan Paroki Pekalongan sebanyak 38 orang.

Dalam sosialisasi pedoman ini, RD. S. Parjono menjelaskan isi Pedoman Sakramen Inisiasi dengan santai tetapi serius. Antusiasme peserta tampak dalam kesempatan tanya jawab. Ada seorang peserta mengatakan, "Terimakasih untuk sosialisasi pedoman sakramen inisiasi ini. Apa yang kami terima sangat penting dan membantu kami dalam melayani umat. Kami menjadi semakin jelas akan pelayanan yang harus kami berikan kepada umat."

Selain sosialisasi Pedoman Sakramen Inisiasi, tim Kateketik Keuskupan Purwokerto juga menjelaskan tentang pola pengajaran bagi para calon penerima sakramen Krisma yang menggunakan metode sharing iman tujuh langkah. Penjelasan ini disampaikan oleh Bapak F. Jemidi.

Acara yang dimulai pukul 10.15 (molor) baru selesai pukul 13.30 wib. Acara sosialisasi ini ditutup dengan makan bersama di areal parkiran gereja. Para ibu rumah tangga pastoran telah mempersiapkan makan siang bagi seluruh peserta.

-trikusumapr-