Jumat, 15 Agustus 2014

LINGKARAN TUJUH (LINGTU) PAROKI ST. PETRUS PEKALONGAN

LINGKARAN KELIMA - LINGTU "HIDUP DALAM SEMANGAT KERENDAHAN HATI SEPERTI KRISTUS"

Ekaristi Lingkaran Tujuh biasa disingkat ekaristi LINGTU merupakan salah satu kekhasan olah rohani yang dikembangkan di Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan. Ekaristi Lingkaran Tujuh dimaksudkan sebagai sarana menumbuh-kembangkan devosi umat kepada Maria Bunda Ratu Surga yang diintegrasikan dalam perayaan ekaristi dan penghormatan Sakramen Mahakudus.

Perayaan ekaristi Lingkaran Tujuh diadakan setiap Jumat ketiga dalam bulan selama tujuh bulan. Perayaan ekaristi Lingkaran Tujuh dikemas dengan tema-tema tertentu sebagai sarana pengajaran Gereja kepada umat. Adapun tema Lingkaran Tujuh tahun 2014 adalah "Belajar Membangun Paguyuban dari Jemaat-Jemaat Binaan Santo Paulus". Tema ini dilatarbelakangi tema Arah Haluan Keuskupan Purwokerto yang mengolah tentang Pemberdayaan Paguyuban. Penjabaran tema Arah Haluan Keuskupan Purwokerto tentang Pemberdayaan Paguyuban tertuang salah satunya dalam tema-tema LINGTU.

Jumat, 15 Agustus 2014, pukul 18.00 wib menjadi kesempatan seluruh umat merayakan Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima. Tema Lingtu putaran kelima adalah Belajar dari Jemaat di Fillipi, "Hidup dalam Semangat Kerendahan Hati seperti Kristus." Perayaan Ekaristi Lingtu putaran kelima dipimpin oleh RD. Tri Kusuma. Ekaristi Lingkaran Tujuh dibuka dengan devosi Rosario bagi Bunda Ratu Surga. Ekaristi ini dilaksanakan di areal parkiran gereja di depan Gua Maria Bunda Ratu Surga. Di tengah doa rosario, umat diberi kesempata untuk menyalakan lilin sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta anak kepada Ibunda terkasih. Umat maju satu persatu dan menyalakan lilin di tempat yang telah disediakan oleh panitia.

PELANTIKAN PUTRA-PUTRI ALTAR
Di tengah perayaan Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima diadakan upacara Pelantikan Putra-Putri Altar Paroki St. Petrus Pekalongan. Upacara ini diadakan sesudah homili. Ada sebanyak 24 anak yang dilantik pada malam itu. Mereka telah disiapkan oleh para pendamping untuk bertumbuh dalam semangat pelayanan dengan baik dan benar. Selama setahun mereka didampingi dalam pelayanan di altar. Setelah dinyatakan matang dan siap, mereka dilantik. Melalui pelantikan, mereka resmi menjadi Putra-Putri Altar yang mempunyai tanggungjawab taat dan setia melayani Tuhan sebagai pelayan Altar. Ada salah seorang anak yang membagikan pengalamannya dalam mengikuti pelantikan ini. Dia adalah Richard. Dia berkisah, "Pada awalnya aku disuruh mengikuti pelantikan PPA dengan malas. Aku merasa "besar" sendiri di antara teman-teman PPA yang lain. Memang, mestinya aku sudah dilantik  1 atau 2 tahun yang lalu, tetapi aku gagal mengikutinya karena ada acara keluarga yang bertabrakan dengan agenda gereja. Aku merasa ogah-ogahan dan sempat berbicara kepada pendamping untuk tidak dilantik saja. Tetapi sehari sebelum pelantikan, aku menerima surat dari pendamping yang berisi undangan bagi orangtua untuk hadir dalam pelantikan itu. Akhirnya, aku ikut juga. Kesanku, upacara pelantikan ini menarik. Inilah pengalaman pertamaku mengikuti pelantikan. Harapanku untuk pelantikan tahun depan, anggota Putra-Putri Altar dilibatkan semua agar pelantikan dapat berlangsung semakin meriah."
Selain kehendak dan keterbukaan anak-anak untuk menjadi pelayan altar, peran orangtua pun penting. Dukungan dan perhatian orangtua kepada anak-anaknya untuk ambil bagian dalam pelayanan gereja sangat dibutuhkan. Maka, dalam upacara pelantikan itu, para orangtua PPA yang dilantik diundang untuk hadir dalam ekaristi sebagai bentuk dukungan dan keterlibatan mereka kepada anak-anaknya.

Sesudah upacara pelantikan, perayaan dilanjutkan dengan liturgi ekaristi. Rangkaian ekaristi Lingkaran Tujuh masih berlanjut dengan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus. Hosti yang telah diberkati ditakhtakan. Romo mengajak umat untuk hening berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus untuk selanjutnya menerima berkat dari Allah melalui Sakramen Mahakudus yang diarak oleh romo di tengah umat. Demikian rangkaian Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima terjadi.

Perayaan Ekaristi Lingkaran Tujuh putaran kelima selesai pada pukul 20.15.

-Richard Steven/trikusumapr-

Tidak ada komentar: