Senin, 30 Agustus 2010

Sosialisasi BKSN


Pekalongan, St Petrus
Minggu 29 Agustus pk 09.30 bertempat di aula paroki, para pengurus kring dan utusan kategorial berkumpul untuk menerima sosialisasi bulan KS Nasional. Sosialisasi ini berlangsung selama 2 jam. disampaikan tema dasar BKSN, materi pertemuan tiap sesi pertemuan dan juga metode pertemuan. Sosialiasasi disampaikan oleh tim yang mengikuti pembekalan di Keuskupan, yang terdiri dari tim kerja KS, tim Kerja PIA dan PIR, simpatisan dan kaum muda.
Dari sekian banyak peserta yang hadir dalam sosialisasi ada seorang anak yang ikut serta mengoperasionalkan laptop sebagai bagian materi pertemuan mengingat ayahnya yang seharusnya hadir memberikan materi pertemuan sedang menderita sakit. Ia menggantikan ayahnya.
Selain ada sesi doorprice (ada 3 hadiah) yang diatur oleh frater Hadi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar KS, acara juga diisi masukan dari romo paroki. Disampaikan bahwa mengenalkan KS pada anak merupakan hal yang biasa dengan cara yang luar biasa. Sudah biasa bila orang katolik tidak membaca KS. termasuk dari hasil survey umat memang mengenai kebiasaan membaca KS perlu mendapat perhatian. Selain itu pula didapat pola hidup beriman pribadi yang sudah baik seperti doa pribadi, ekaristi dan ziarah. Namun apa yang baik itu belum menjadi kebiasaan di dalam keluarga sehingga anak-anak kurang sepenuhnya mendapat pewarisan dari orang tua mereka. Inilah ajakan yang perlu disikapi. Maka keberhasilan di tiap kring tentu berbeda satu dengan lainnya. di satu tempat bisa karena rutin adanya pertemuan pendalaman iman, sementara di tempat lain justru membuat anak mengenal KS seperti mengadakan kunjungan pengurus kring ke warganya dan mengajak anak-anak membaca KS bersama.
Demikian acara sosialisasi BKSN di gereja St Petrus Pekalongan

berkah dalem/bd/ifo

Sabtu, 28 Agustus 2010

Kunjungan Calon Imam diosesan ke St Petrus

Pekalongan. Sabtu, 28 Agustus 2010.
Dalam rangka pesta nama St Agustinus, yang menjadi pelindung TORSA (tahun orientasi rohani) keuskupan Purwokerto, para frater dan pendampingnya mengadakan kunjungan ke gereja st Petrus Pekalongan. Rm Parjono bersama rm Ari Setiawan dan 9 calon imam datang pukul 16.15 dan menjumpai para romo dan frater yang tinggal di pastoran. Para calon imam ini, menurut penuturannya, sedang menelurusi sejarah keuskupan purwokerto dan khususnya riwayat hidup rm Agustinus Wahyabawana Pr, imam diosesan pertama. Mengenal paroki-paroki dimulai dari paroki Mejasem, Pemalang, Pekalongan dan Batang.
Saat berkunjung di paroki, para calon imam menyempatkan diri untuk berdoa di gereja dan bercerita tentang seluk beluk romo wahyobawono. Hal ini digarisbawahi oleh rm parjono bahwa tujuan keliling untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah gereja dan kehidupan romo wahyobawono. "Zaman dulu rm wahyo pernah berkarya di wilayah pekalongan, tetapi di pelosok-pelosok, bukan di pusat kota. Maklum jumlah imam waktu itu masih terbatas. Demikian pula dengan imam diosesannya. Namun yang terpenting memiliki kerinduan untuk dapat tersangkut dengan pengalaman hidup rm wahyobawono sehingga dapat menimba lebih dalam pergulatan hidupnya." demikian harapan di akhir obrolan bersama para frater.
Setelah berkeliling gereja, termasuk pastoran, para romo dan frater TORSA melanjutkan perjalanan ke paroki BAtang. Saat mereka datang perayaan ekaristi akan sedang dilakukan sehingga sempat berjumpa dengan beberapa umat.

demikian berita dari Pekalongan
berkah Dalem, bd/ifo

Kamis, 26 Agustus 2010

HUT ke-30 Gereja St Yohanes Rasul Karanganyar

Kajen, Karanganyar, Pekalongan.
Hari RAbu, 25 Agustus 2010. Hari ini menjadi perayaan HUT ke-30 berdirinya gedung gereja St Yohanes Rasul Karanganyar. Perayaan yang dikemas dalam misa syukur di gereja stasi karanganyar tersebut dihadiri oleh umat stasi baik dari wilayah BOjong, Kajen, Karangsari, Karanggondang, Doro dan juga dari pengurus dewan pastoral paroki dan para suster SND. Perayaan dimulai pk 18.00 dengan iringan hujan lebat namun iringan musik kroncong masih lebih menyemarakkan suasana pesta tersebut. Di awal perayaan dibacakan riwayat berdirinya gedung gereja stasi tersebut oleh salah satu tokoh panitia pada waktu itu yaitu Bp FX Dawan.
Riwayat berdirinya gedung gereja ini juga dimulai dari riwayat berdirinya stasi yang semula dirintis di Kajen. Berawal dari 2 orang yang mengikuti pelajaran baptis di Pekalongan th 1960 kemudian ada pelayanan bagi mereka yang kemudian meminta baptis di kajen. Umat makin berkembang dan diadakan kegiatan perayaan di gedung BPMD (Balai Pendidikan Masyarakat Desa) Kajen. Namun seiring kegunaan gedung tersebut oleh pemerintah maka umat mengadakan kegiatan misa di rumah bp FX Moechitiono di Kebon sari Karanganyar. Para suster mulai hadir untuk mengadakan pelajaran agama. Seiring perkembangan waktu dibentuk panitia pembangunan dan mengumpulkan dana. Lokasi gereja didapatkan dari tanah atas nama Rm Hadisiswaya MSC dan kemudian diganti oleh gereja. Di lokasi sekarang di desa karangsari dibangun gereja. Dan tepat pada tgl 25 Agustus 1980 pk 17.00 waktu itu diresmikan oleh Mgr Pascalis. Setelah misa dan pemberkatan dengan nama St Yohanes Rasul, acara dilanjutkan dengan ramah tamah.
Setelah dibacakan riwayat berdirinya gereja, acara ekaristi dilanjutkan. Dalam kotbahnya rm paroki mengutip panggilan murid pertama menurut Yohanes dan mengajak umat beriman untuk dapat melihat dan tinggal bersama dengan Yesus. Dengan begitu pancaran hidup umat beriman makin mempersatukan dan menjadi terang bagi sekitarnya.
Dalam perayaan ekaristi itu pula menjelang berkat penutup, ada sambutan-sambutan. yang mengisi sambutan adalah ketua II stasi karanganyar kajen yaitu bp Petrus Slamet, sambutan Dewan Paroki yaitu Bp Lilik Partoyo dan juga sambutan romo paroki. Selesai sambutan ada pemotongan tumpeng yang tadinya dibawa saat persembahan. Dengan iringan lagu selamat ulangtahun tumpeng dipotong dan kemudian diserahkan ke Bp FX Dawan. Sekaligus berkat untuk tumpeng dan makanan serta berkat penutup.
selesai ekaristi pk 20.00 semua yang hadir menikmati hidangan yang dikumpulkan dari masing-masing kelompok kring stasi karanganyar kajen.

Demikian berita pekalongan. Rahat sakpore, ndherek Gusti.

Rabu, 25 Agustus 2010

Doa Bersama Umat Beragama HUT Kabupaten dan HUT Kemerdekaan RI


Kejan, Pekalongan.
Selasa, 24 Agustus 2010. Bertempat di pendopo kabupaten Pekalongan, doa bersama memperingati HUT ke-65 kemerdekaan RI dan HUT ke-388 kabupaten Pekalongan digelar. Hadir bersama dalam kegiatan tersebut Bupati Pekalongan beserta wakil bupati, Ketua DPRD Pekalongan beserta segenap anggotanya, segenap MUSPIDA, Ketua Kajari, Dandim serta tokoh-tokoh agama bersama umatnya.
Acara doa bersama digelar pk 21.00. Diawali dengan sambutan oleh Ketua DPRD yang menyampaikan hubungan agama dan negara sebagai 2 hal yang saling mendukung karena majunya negara didukung oleh insan agama dalam menjalankan hidupnya. Sementara itu Bupati Pekalongan, Hj Qomariah, menyampaikan ajakan agar pilar kesatuan bangsa yang berlandaskan Pancasila menjadi kekuatan yang menyejahterakan masyarakat. Para tokoh agama dapat bertindak sebagai pribadi maupun instansi yang bersinergi dengan tata kehidupan bersama.
Setelah sambutan tersebut acara doa bersama kemudian digelar. Masing-masing agama berdoa bersama dengan kelompok agamanya masing-masing dan dipimpin oleh pimpinan masing-masing. Yang kristen dipimpin oleh pendeta Yusuf, yang katolik dipimpin oleh romo paroki, yang hindu oleh pimpinannya. Doa bersama digelar kurang lebih 15 menit lalu diakhiri dengan ramah tamah bersama.
Acara yang rutin digelar tiap tahun ini selalu diletakkan menjelang HUT Kabupaten pekalongan. Keesokan harinya, Rabu 25 Agustus pk 15.00 digelar apel bendera memperingati hari jadi kabupaten di alun-alun.
Demikian kabar dari Pekalongan.
berkah Dalem.
toro

Sabtu, 14 Agustus 2010



Kota Pekalongan, kota Batik. Bertempat di rumah Habib Lutfi, silahturahmi kapolres Pekalongan, Dandim Pekalongan, Kapolres Kota Pekalongan dan tokoh masyarakat digelar hari Jumat, 13 Agustus 2010 mulai pk 16.00.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Pekalongan beserta ketua DPRD Kabupaten, Wakil Walikota Pekalongan dan Ketua DPRD Kota Pekalongan, sejumlah tokoh agama, para ulama, pengusaha dan tokoh masyarakat. Acara baru dimulai pk 17.00 dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Kyai Mustofa Bakri, kyai sepuh. Kemudian sambutan-sambutan sekaligus perkenalan dari Bp Edi Murbowo, selaku kapolres kabupaten Pekalongan, Bp Benny Wahyudi, selaku DAndim 0710 Pekalongan dan bp Tony Winarko selaku kapolres Kota Pekalongan. Dalam sambutannya mereka secara umum mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang berharga dapat silahturahmi bersama tokoh masyarakat dan ulama di saat puasa. Silahturahmi ini dapat mempererat kerjasama Polri dan TNI sebagai mitra masyarakat, terutama dukungan tokoh agama yang sangat mendukung iklim kondusif dalam kebersamaan di Pekalongan. Mereka petinggi jajaran yang baru beberapa bulan berkarya di Pekalongan, kecuali kapolres Kabupaten Pekalongan yang sudah 10 bulan pengabdian.
Selanjutnya Bp Alex, atau yang kemudian disebut Bp Ahmad, setelah pelantikan wali dan wakil walikota, menyampaikan permohonan maaf karena bp Walikota berhalangan hadir. Selanjutnya Bp Wakil Walikota mengajak semua mengucap syukur atas terselenggaranya pilkada dan mengajak semuanya ikut serta membangun kota Pekalongan. Sebagai orang baru dalam kepemimpinan politis, Bp Ahmad tidak kaget dengan aneka ragam kerjasama lintas golongan dan agama karena telah berjumpa dalam karya ketika mengurus koperasi jasa. Hal ini menjadi modal untuk mendukung kemajuan kota Pekalongan.
Acara silahturahmi kemudian disambung dengan sambutan tokoh ulama dan masyarakat yang diwakili oleh Bp Akom Sofyan yang memuji bahwa wilayah Pekalongan wilayah yang kondusif untuk masyarakat. Keamanan juga terjaga dengan baik karena banyak ulama yang ikut serta menjalankan kewajiban agamanya sejak subuh sehingga secara tidak langsung menciptakan keamanan.
Akhirnya acara silahturahmi ditutup dengan doa penutup oleh Habib Lutfi bin Yahya dengan mengajak semua menurut keyakinan agama dan kepercayaan melantunkan doa. Seperti "mengheningkan cipta" saat upacara bendera, Habib memimpin doa secara demikian. Seorang tokoh umat, mengagumi bahwa dalam kesempatan seperti itu, Habib mempimpin doa tanpa melantunkan doa menurut agamanya.
Begitu doa penutup semua yang hadir membuka puasa. Minuman takjil dan kurma memjadi pembuka dan selanjutnya makan bersama serta ramah tamah.


bd/ifo/tr

Senin, 09 Agustus 2010



Dalam rangka HUT paroki ke-80 Gereja Paroki St Petrus menggelar bazar akbar. Berlangsung selama 2 hari bazar belangsung sejak sabtu pagi, 7 agustus dan berakhir minggu 8 agustus. Mengambil lokasi di parkiran gereja, bazar digelar dengan menampilkan 80 stan yang terdiri dari kring, kelompok kategorial dan sekolah, instansi dan stan umum. Dari sekian stan ini ada pula stan permainan berupa mancing, gelang bebek, melempar gelang dalam botol, lempar kaleng, panahan, bola keranjang, tongkat musa, jempol hati Yesus, mukjizat ikan dan roti, dan juga stand permainan kereta. Juga ada stan kafetaria.
Acara dibuka pada hari sabtu pk 09,00 dengan opening art mancing band SMP Pius yang mengarak logo HUT paroki, paduan suara SMP Pius, sambutan ketua panitia, sambutan dewan dan sambutan romo paroki sekaligus memimpin doa dan memukul gong ditandainya bazar. Bazar ini menjadi pesta umat sehingga semua orang terlibat, demikian kata sambutan dari romo paroki. Hal senada disampaikan oleh ketua dewan sebagai perwujudan ndherek Gusti Rahat Sakpore.
Setelah acara pembukaan tersebut romo paroki dan tamu undangan berkeliling meninjau stan. Dan bertepatan dengan itu rombongan bp Kapolresta Pekalongan datang dan sekaligus ikut meninjau lokasi bazar yang dipenuhi dengan sebagian stand jajanan/ makanan, pakaian dan permainan. Setelah itu bp Kapolresta beserta kelurga menikmati hidangan di kafetaria.
Selain itu dalam rangka bazar ini pula diputar film Paulus sabtu siang, lomba karaoke kategori dewasa pada malam hari. lomba mode show dengan pakaian pesta batik untuk kategori anak dan remaja, lomba karaoke untuk kategori anak-anak pada hari minggu siang dan malam hari acara penutupan berupa pengundian hadiah utama dari kupon sumbangan HUT. Hadiah yang diberikan sejumlah 80 berupa 35 payung, 35 jam dinding, 3 buah dvd player, 3 buah kompor gas 2 tungku, 1 buah mesin cuci 2 tabung, 1 set home teater, 1 buah almari es 2 pintu, dan hadiah utam 1 buah TV LCD.
Beberapa umat mengapresiasi gelaran kegiatan ini. "Ini seperti pasar tiban" Perlu diadakan sesering mungkin." Syukur pada Tuhan kegiatan ini berlangsung aman dan tertib, semua umat terlibat di dalamnya.

bd/ifo

Minggu, 01 Agustus 2010


Ubi Petrus ibi Christus.
Apa yang menjadi tradisi hidup beriman dalam keluarga dan menggereja serta merta diwariskan pada generasi berikutnya? Bagaimanakah kelangsungan dasar hidup beriman tersebut memberi kekuatan pada anak dan remaja untuk terlibat dalam hidup menggereja?
Demikianlah butir pertanyaan yang akan menjadi pendalaman dari kegiatan live-in para frater Seminari Tinggi yang berasal dari praja purwokerto.
Selama 6 hari para frater mengolah pengalaman tersebut di paroki St Petrus Pekalongan. Pengolahan ini diambil sebagai salah satu kegiatan merayakan ulang tahun ke-80 paroki. Ada 9 frater yaitu fr Dika, fr dody, fr Otong, fr Bram, fr Vigo, fr Tri, fr David, fr Widi, fr Agung dan 1 frater yang tugas pastoral paroki yaitu fr Hadi. Mereka tinggal di kring dan stasi untuk menggali potensi tersebut. Dengan dibekali riwayat hidup serta profil paroki serta semangat rahat sakpore dan pendalaman dinamika yang tercatat dari angket umat, para frater selanjutnya memperdalam kontinyiuitas pendidikan iman tersebut dengan mengadakan wawancara pada mereka yang dewasa dan anak/ remaja.
Para frater mengadakan persiapan pengolahan pada hari Jumat pk 17.00 sd 22.00 di paroki. Dibekali riwayat dan semangat, para frater merumuskan bersama materi pendalaman yang akan dijadikan bahan perjumpaan dengan umat beriman. Setelah itu pada hari Sabtu, 31 Juli sampai Rabu 4 Agustus para frater live-in di kring dan stasi. Masing-masing akan mengadakan wawancara untuk sekurang-kurangnya orang dewasa 25 dan anak/remaja 15. Selanjutnya akan ada pengolahan bersama.
Demikian kabar st Petrus Pekalongan

bd/ifo/tr