Senin, 16 Maret 2009

Kotbah Katekese

Minggu ketiga prapaska lalu, di paroki ada kotbah khusus. Disebutkan oleh romo yaitu kotbah katekese. Dikatakan demikian karena kotbah tidak didasarkan pada bacaan dari perayaan yang bersangkutan tetapi dari tema khusus. Kebetulan menjelang pesta demokrasi dan dimulainya kampanye terbuka, romo paroki mengangkat tema pendidikan politik.
Umat diajak untuk mengakui perutusan baptis dengan menjadi pembawa terang. Merupakan tugas umat beriman, khususnya awam untuk menggarami dunia lewat keterlibatan dalam memperjuangkan kesejahteraan umum (bonum commune). Dengan mengingatkan pesan Mgr Soegijapranata SJ, "jangan membiarkan orang lain mengambil keputusan mengenai nasibmu tanpa kamu terlibat di dalamnya" romo mengajak umat untuk berpartisipasi aktif dengan menggunakan hak suara. Ini menjadi bentuk pertobatan seperti yang diajak oleh Bp Uskup J sunarko Sj dalam surat gembalanya.
Tiga kali perayaan ekaristi dipimpin oleh romo yang berbeda tetapi dengan pembawa renungan yang sama. Pengkhotbah hadir semata membawakan renungan dan tidak ikut pelayanan di altar. Kotbah katekese ini dijalankan sebagai bentuk pembinaan hidup beriman agar pengetahuan hidup beriman berkembang. Dengan demikian praktek dapat dijalankan.

dian/

Tidak ada komentar: