Kamis, 09 Oktober 2008

Perginya Aktivis Pendidikan

Kehilangan. Itulah ungkapan yang paling pas untuk kepergian Bp St Agus Wahyudi menuju Bapa di Surga. Betapa tidak disaat sedang aktif menajak karier hidup, relasi dan studi, Bp Agus W dipanggil Tuhan. Bp Agus wahyudi adalah direktur STIMIK Pekalongan, yang sedang menempuh pendidikan S3 bidang KomputerBeliau meninggalkan seorang istri dan 3 putra. Yang paling besar klas 5 SD sedang terakhir baru 1 th.
Rasa kehilangan itu bukan hanya civitas akademica STIMIK Widyapratama Pekalongan tetapi masyarakat kota Pekalongan. Masyarakat kota Pekalongan kehilangan seorang yang konsern pada pendidikan. Bp Walikota dalam pertemuan bersama dengan jajaran pemerintahan, mengungkapkan rasa kehilangan seorang yang amat peduli dengan dunia pendidikan. Atas berbagai prakarsanya dan pendekatan STIMIK Widyapratama dapat bekerja sama dengan pemerintah dan mampu menyedot ratusan mahasiswa.
Selain masyarakat kota Pekalongan, rasa kehilangan itu juga dirasakan segenap insan dan lembaga pendidikan katolik baik itu SD Pius (bp Agus Selaku ketua komite) dan SMA Bernardus (juga komite). Pengabdian dan waktu yang dicurahkan untuk pendidikan dan kemajuan Gereja amat terasa. Waktu mempersiapkan kegiatan-kegiatan paroki seperti MUSPAS, pemilihan anggota Dewan dan agenda kegiatan paroki, bp Agus senantiasa memberikan waktunya. Juga ISKA ranting Pekalongan merasa amat kehilangan oleh karena gerakan dan semangat untuk menggalang kerja sama diantara para anggotanya.
SEmua kenangan yang indah kini telah tersimpan dalam kitab kehidupan. Pk 11.45 perayaan ekaristi requiem dimulai di rumah duka perum pesona indah Pekalongan. Lagu Bapa Kami Andre Manika mengiringi doa-doa yang dipanjatkan selama ekaristi. Tepat pukul 13.30 jenasah diberangkatkan dan dimakamkan di makam kerkop.
Selamat Jalan Bp St Agus Wahyudi SCom.MCom. Meskipun ilmu S3 belum berakhir Bp Agus telah mengajari kami ilmu kehidupan.

in finem omnia
toro

1 komentar:

asiong91 mengatakan...

Selamat jalan Pak Agus!
Mbrebes Mili
Ingin rasanya kumenangis ketika mendengar kabar kepergian saudara dan sahabatku. Sambil menguatkan diri, kutelusuri jejak langkah laku yang telah beliau sumbangkan untuk STMIK Widya Pratama Pekalongan dan Pemerintah Kota Pekalongan yang terekam dalam arsip suara merdeka berikut ini:
http://www.suaramerdeka.com/harian/0309/08/dar2.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0402/09/dar2.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/25/pan18.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/08/pan06.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0410/12/pan23.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0412/09/pan24.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0502/25/pan18.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0512/12/pan17.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0512/26/pan8.htm
http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/14/pan04.htm
http://www.suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=23450

Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Meskipun secara fisik, Agus Wahyudi telah tidak bersama dengan kami di dunia ini, tetapi kami percaya semangat dan jejak langkah hidupnya masih hidup di tengah kami.
Selamat Jalan Sahabatku!