Minggu, 31 Mei 2009 paroki St Petrus mendapat jadual sosialisasi th Kemiskinan dari Tim Tahun Kemiskinan Keuskupan Purwokerto. Hadir 5o peserta baik kring, stasi, kategorial dan komunitas susteran. Rm Widyantardi Pr yang hadir memberikan masukan tentang arah keuskupan dalam pengguliran tahun kemiskinan dan langkah-langkah yang perlu disikapi sebagai aksi solidaritas nyata Gereja terhadap persoalan-persoalan masyarakat. Adanya GERAH (gerakan Rp 100,-) tiap hari di keluarga-keluarga menjadi aktual gerakan solidaritas tersebut.
Kendati paroki St Petrus pekolangan masih memberi fokus pada tahun formalisme agama namun program keuskupan ini dapat dilaksanakan sebagai program serentak. Apa yang hendak dilakukan ini menjadi tindakan langsung bentuk penghayatan tahun formalisme. Iman dihayati tidak hanya sekitar ibadat tetapi juga keprihatinan nyata. Namun demikian, paroki baru akan menggulirkan program tahun kemiskinan ini pada bulan Juli dan dewan akan mempersiapkan penegasan tentang hal konkrit dan kebersamaan waktu serta tata cara mengguliran GERAH. Romo paroki yang hadir memberikan ilustrasi bahwa perlu ada target minimal selama gerah ini yaitu memperhitungkan jumlah umat. Bila jumlah umat paroki ada 4000 jiwa dan bisa disebut yang domisili 2/3nya maka akan ketemu sekitar 2.600 jiwa dan dari itu yang bisa dijangkau dalam kegiatan ini misalnya 50%nya maka akan mendapat target 1.300 jiwa. bila jumlah tersebut tiap hari mengumpulkan Rp 100, maka 1 hari akan mendapat 130.000,- bila 1 bulan akan mendapat 3,9 juta. Kalau paroki ini realistis dengan angka minimal misalnya 10 bulan maka total yang mestinya didapat adalah Rp 39.000.000,- Ini menjadi angka minimal dari target yang oleh karena nilai dari gerakan ini dimengerti dan ditindaklanjuti oleh umat. Diharapkan pengurus kring menjadi lanjutan gerakan ini yang selain kerja memaksimalkan komunikasi juga memotivasi umat untuk ikut terlibat.
Sosialisasi berlangsung dari pk 10.00 sd 13.00 di aula paroki.
nonme/bd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar