Sabtu, 05 Februari 2011

Misa Imlek St Petrus Pekalongan


Kasih adalah kekuatan yang menghidupkan. Itulah tema yang diangkat untuk direnungkan dalam perayaan imlek 2562 di paroki pekalongan. Cinta bagi seorang anak ialah situasi tidak ada pertengkaran. Cinta bagi seorang ibu tampak dalam kesabaran dan kerendahan hati. Cinta seorang ayah tampak dalam tanggung jawabnya. Ketiganya tersirat dalam lagu "wo ai wo te cia" yang didendangkan trio oleh rm maryoto, celin dan saya. Dalam homilinya rm maryoto menyampaikan saat imlek adalah saat berkumpulnya keluarga, dalam perjamuan bersama dan di situ terjadi pendamaian bila ada konflik antar anggota keluarga. Persekutuan untuk makan bersama bisa dipakai untuk memahami makna ekaristi dalam hidup kita. Kasih, dalam falsafah kon fu tse; digambarkan dengan air, yang lembut mengalir. Air itu menghidupkan. Bila air membeku, akan keras. Keras identik dengan kematian dan lembut identik dengan kehidupan. Kekerasan bisa dihancurkan dengan kelembutan. Bila kita menjadi keras, akan mirip dengan kematian. Saat orang mati, dirinya kaku. Begitulah sebagian dari inti kotbah romo yang masih studi di universitas xiamen, china. Gedung gereja yang dihiasi dengan ornamen bernuansa merah menambah semangat umat untuk khusuk berdoa. Hadir pula bp. tony, kapolresta Pekalongan yang juga beragama katolik. Pada saat sesudah komuni, diterimakan berkat anak dan pembagian angpao bagi mereka. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pengumuman dan sambutan. Rm. maryoto da saya menyampaikan sambutan yang membuat seluruh umat terhibur dan menimbulkan gelak tawa. Rm. Maryoto menyampaikan ucaman terima kasih dan sepatah dua patah kata dalam bahasa mandarin, lalu saya terjemahkan sebebas-bebasnya, sehingga umat yang mayoritas sudah tidak bisa lagi berbahasa mandarin hanya bisa tertawa. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian hormat (pai-pai) terhadap Tuhan Allah, imam dan sesama.

Acara berlanjut di aula gereja dengan menyantap masakan yang telah disajikan sambil mendengarkan para penyanyi karaoke mandarin (pak hendrik, sekeluarganya). Menurut pemasok catering, masakan yang disediakan sejumlah 700 orang. Jumlah ini berbeda dengan tahun yang lalu, berjumlah 500 orang.

modi/pklgn

Tidak ada komentar: