Berkah Dalem,
Perayaan ekaristi mingguan di gereja st Petrus terasa berbeda dari biasanya. Sebabnya umat diajak berdoa bagi kelangsungan pilkada kota pekalongan berjalan lancar dan tenteram. Pilkada akan digelar hari Rabu, 16 juni 2010. Tiga kontenstan yaitu dr HM Basyir Ahmad dan HA Alf Arsian Djuniad (Alek) yang dikenal dengan Badju, nomor urut 1; H. Abu Almafachir dan H Masrof, nomor urut 2 dikenal dengan Almas, dan Supriyadi-Kholiq (Super Abdol) nomor urut 3 memperebutkan kursi pimpinan daerah kotamadya Pekalongan.
Pilkada ini sendiri merupakan penundaan dari rencana Pilkada yang seharusnya digelar 9 April lalu. Karena waktu itu hanya ada satu kontenstan yaitu pasangan dr HM Basyir Ahmad dan Abu Almafakir sebagai pasangan inkumben, maka pilkada diundur. Setelah itu ada perubahan peta politik dengan partai yang mengusung calon. Pasangan inkumben lalu pisah karena H Abu Almafachir diusung koalisi parpol di DPRD. Kemudian dr HM Basyir yang sejak awal diusung partai Golkar yang memang memiliki hak menentukan sendiri calon karena jumlah kursi di DPRD memenuhi, mengusung calon Alex.
Dalam kesempatan itu pula umat katolik diajak untuk menggunakan hak suaranya dengan memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing. Pilihan tersebut dipertimbangkan sesuai dengan kepentingan masa depan kota Pekalongan dan tanggungjawab sebagai umat beriman,
Pasangan Almas maupun Badju telah menemui romo paroki. Selain memohon dukungan restu agar pilkada berjalan lancar mereka juga menyampaikan harapan-harapan akan perkembangan kota Pekalongan. Pasangan Almas yang datang hari Rabu, 9 Juni pk 14.00 diterima oleh romo paroki beserta pengurus harian DPP serta tim kerawam memohon doa restu karena mereka dilamar oleh parpol. Mereka berjanji akan membangun kota pekalongan yang berdaya sekaligus pemerintahan yang bersih.. Sementara pasangan Badju datang hari Kamis, 10 juni pk 14.00. Ditemui oleh rm paroki dan pengurus DPP St Petrus, sdr Alex dan tim mewakili dr HM Basyir yang tidak bisa datang karena tidak mengambil cuti dari jabatan sekarang yaitu Walikota, menerima masukan dari komunitas katolik agar bila nanti terpilih mereka dapat memperhatikan tersedianya tanah makam.
Di antara pembicaraan dan ungkapan, para tokoh agama terutama para kyai sepuh di kota Pekalongan, juga berharap yang penting Pilkada berlangsung aman dan terkendali. Semoga demikian.
bd/ifo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar