|
dok. R. Edy |
Perayaan Malam Paskah di Gereja St. Petrus
Pekalongan diadakan dua kali. Malam Paskah pertama pukul 18.00 wib dengan menggunakan
bahasa Jawa. Kemeriahan Malam Paskah terlihat melalui dekorasi dan pakaian yang
dikenakan oleh umat. Mereka menggunakan pakaian jawa dengan dandanan yang menawan. Perayaan ekaristi
menggunakan bahasa jawa dengan iringan gamelan. Umat yang hadir berlimpah. Umat
memenuhi seisi gereja bahkan meluber ke aula gereja. Perayaan Malam Paskah Jawa
dipimpin oleh Sheko Swandi, Pr didampingi Tri Kusuma, Pr. Sheko Swandi, Pr
mengajak seluruh umat untuk merayakan Paskah, Kebangkitan Tuhan, dengan
kesediaan diri membarui diri.
|
dok. R. Edy |
Malam Paskah kedua dirayakan pukul 21.00
wib yang dipimpin oleh Tri Kusuma, Pr didampingi oleh Sheko Swandi, Maryoto,
Pr, Yeppy, Pr, dan dua frater. Sukacita malam paskah 2014 ditampakkan melalui
baptisan sejumlah 24 orang dan 1 penerimaan dari gereja kristen. Sakramen
baptis bagi ke-24 orang dilayani oleh Yeppy, Pr sementara penyerahan kain putih
dan lilin menyala oleh Tri Kusuma, Pr dan Maryoto, Pr. Sebelum berkat penutup,
para romo dan frater menyanyikan lagu “Ku mau cinta Yesus” di depan altar yang
semakin menambah semarak malam paskah 2014. Ekaristi Malam Paskah dan baptisan
selesai pukul 00.00 wib.
Keistimewaan Paskah terjadi di Stasi
Karanganyar. Untuk kali pertama mereka merayakan Malam Paskah yang dimulai
pukul 18.00 wib. Dengan persiapan yang sederhana, mereka beruaha menyiapkan
malam paskah dengan baik. Perayaan Malam Paskah di Stasi Karanganyar dipimpin
oleh Maryoto, Pr. Sementara di Stasi Wiradesa, perayaan malam paskah dipimpin
oleh Yeppy, Pr yang berlangsung khidmat dan khusyuk.
|
dok. R. Edy |
Keesokan paginya, kemeriahan paskah kian
terasa. Umat berbondong-bondong merayakan ekaristi paskah pagi dan sore dengan
semangat. Suasana gereja sangat hidup. Demikian pula dinamika menggereja di
stasi ikut hidup dengan berbagai persiapan yang terjadi sebelumnya. Salah satu
stasi lain yang turut merasakan kegembiraan Paskah adalah Stasi Sragi. Umatnya
tidak banyak pun usia mereka sebagian besar telah tua. Dengan menggunakan
tempat doa yang sederhana, umat merayakan paskah dengan gembira. Umat yang
hadir cukup berlimpah berbeda dari hari minggu biasa. Sesudah perayaan
ekaristi, seluruh umat merayakannya dengan makan bersama di ruang belakang.
Umat merasakan sukacita paskah. Inilah cahaya paskah yang sungguh memberi
terang kegembiraan bagi setiap orang. Selamat Paskah!! (trikusumapr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar