Hari Minggu, 22 Juni 2014, Gereja seluruh dunia
merayakan Hari Tubuh dan Darah Kristus. Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan
merayakan hal ini dalam kemeriaan pesta liturgis dengan adanya penerimaan
Sakramen Komuni Pertama bagi 44 anak. Mereka telah disiapkan oleh para
pendamping dengan pelajaran persiapan penerimaan Sakramen Komuni Pertama.
Selain itu, Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan mengadakan adorasi Ekaristi 24
Jam. Ini adalah adorasi pertama di Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan. Adorasi
Ekaristi menggunakan Kapel Adorasi yang belum lama ini selesai dibangun. Umat
yang berjaga selama adorasi dibagi per-lingkungan.
Kapel Adorasi dengan background marmer |
Proses pemasangan Lukisan Yesus |
Untuk melibatkan semakin banyak umat dalam
ber-adorasi, Tim Liturgi dan Tim Devosional DPP mengadakan sosialisasi tentang
Adorasi kepada umat. Setiap romo mengadakan misa lingkungan, salah satu dari
tim turut serta dalam misa tersebut untuk mengadakan sosialisasi dan pendataan
tugas jaga adorasi. Tidak berhenti disitu, RD. Maryoto bersama Tim pun mengadakan
sosialisasi kepada umat tentang Adorasi dan tata pelaksanaan (teknis-praktis)
adorasi agar umat yang bertugas jaga tidak mengalami kebingungan.
Pentahtaan Sakramen Mahakudus di Kapel Adorasi
Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan diadakan setiap hari, pukul 06.00 – 08.00
wib, dilanjutkan pukul 15.00 – 24.00 wib, kecuali ada misa sakramen tidak
ditahtakan.
Pemasangan Lukisan Yesus di Kapel Adorasi
Mas Adi memberi sentuhan akhir pada karyanya |
Senin, 4 Agustus 2014, Kapel Adorasi dibenahi
kembali. Pembenahan dilakukan sebagai sarana mendukung umat dalam berdoa.
Pembenahan yang dimaksud adalah Lukisan Yesus pada background Monstran Sakramen
Mahakudus. Lukisan itu dibuat oleh Mas Adi yang berasal dari Kerep, Ambarawa.
Ia telah banyak berkecimpung dalam dunia seni di dalam maupun luar negeri. Karya-karyanya
telah banyak mewarnai sisi-sisi gereja dan tempat peziarahan di jawa maupun
luar jawa. Pada hari Senin ini, beliau menempatkan hasil karyanya di Kapel
Adorasi Gereja Katolik St. Petrus Pekalongan. Dalam perjalanna ke depan, Kapel
Adorasi masih akan dilengkapi dengan patung Malaikat Gabriel dan Rafael yang
akan ditempatkan di sisi kiri dan kanan Sakramen Mahakudus. Semoga semua ini
semakin membantu umat dalam berjumpa dengan Yesus dalam adorasi.
Berikut ini saya berikan bahan bacaan untuk membantu kita memahami Adorasi yang tengah kita geluti saat ini dan nanti. Tulisan ini saya ambil dari imankatolik.or.id.
Apakah Adorasi Ekaristi itu?
Adorasi berasal
dari bahasa Latin, Adoratio, yang
bermakna sembah sujud. Adorasi Ekaristi adalah tindakan sembah sujud, memberi
hormat dan menyembah Yesus yang hadir dalam rupa Sakramen Mahakudus. Sejak
Perjamuan Terakhir, ketika Yesus mengambil roti dan berkata, "Inilah Tubuh-Ku," lalu
mengambil anggur dan berkata, "Inilah Darah-Ku," iman
Katolik percaya bahwa roti dan anggur yang telah dikonsekrasi dalam Perayaan
Ekaristi sungguh berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Lewat Tubuh
dan Darah-Nya, Yesus Kristus secara istimewa hidup dan hadir bagi kita.
Lukisan Yesus menjadi background Monstran tempat Hosti Kudus |
Bagaimana kita melakukan Adorasi Ekaristi?
Tindakan
penyembahan terbaik yang kita bisa berikan adalah dengan ambil bagian dalam
Perayaan Ekaristi dengan baik dan menyambut Dia dalam komuni secara pantas,
sebab "Barangsiapa dengan cara yang tidak Layak
makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap Tubuh dan Darah
Tuhan" (I Kor 11:21).
Di luar Perayaan Ekaristi, kita dapat mengunjungi dan menyembah Sakramen
Mahakudus yang disimpan dalam Tabernakel atau yang ditahtakan, atau juga ketika
dibawa dalam sebuah prosesi. Melakukan sembah sujud di hadapan Sakramen
Mahakudus yang ditahtakan menggunakan bejana yang disebur monstran merupakan bentuk adorasi
yang mungkin paling dikenal umat beriman ketika mendengar tentang Adorasi
Ekaristi.
Bukankah Sakramen Mahakudus seharusnya
disantap?
Benar sekali
bahwa pertama-tama Yesus memberikan diri-Nya dalam Ekaristi dan diterirna
dalam komuni. Dan Adorasi Ekaristi memperdalam maksud ini. Seputar ini Paus
Benediktus XVI mengatakan, "Dalam Ekaristi, Putra
Allah datang untuk berjumpa dan bersatu dengan kita; menerima Ekaristi dalam
komuni berarti menyembah Dia yang kita terima. Tindakan Adorasi di luar
perayaan Ekaristi merupakan tanggapan alami dari penyembahan ini, yang
memperpanjang dan memperdalam apa yang terjadi dalam Liturgi Ekaristi. "Beliau
melanjutkan dengan mengatakan, "Hanya dalarn Adorasi,
penerimaan Ekaristi yang mendalam dan sejati menjadi matang. "
(Sacramentum Caritatis no. 66)
Benarkah Gereja mengajarkan supaya umat beriman
rajin melakukan Adorasi Ekaristi?
Apa saja yang sebaiknya dilakukan ketika mengunjungi Sakramen Mahakudus
Berikut adalah beberapa saran mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dalam Adorasi Ekaristi pribadi:
Benar sekali! Gereja sangat mendorong umat beriman untuk rajin mengadakan
Adorasi Ekaristi.
"Sungguh membahagiakan menghabiskan waktu
bersama Dia, bersandar dekat hati-Nya seperti murid yang dikasihi-Nya dan
merasakan cinta yang tak berkesudahan dalam bati-nya ... Bagaimana bisa kita tidak merasakan keinginan
untuk melewatkan waktu lewat percakapan rohani, dalam keheningan Adorasi,
dalam luapan cinta di hadapan Sakramen Mahakudus?" - Yohanes Paulus Il -Ecclesia de Eucharistia 25 -
Apa saja yang sebaiknya dilakukan ketika mengunjungi Sakramen Mahakudus
Berikut adalah beberapa saran mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dalam Adorasi Ekaristi pribadi:
- Mendoakan Mazmur. Memuji, menyembah, bersyukur, memohon pengampunan atau doa-doa permohonan. Selalu tersedia Mazrnur untuk anda doakan dan renungkan.
- Membaca dan merenungkan Kitab Suci.Pilihlah satu perikop dari Kirab Suci. Baca dan renungkan. Mungkin ada ayat yang menarik perhatian, mintalah kepada Tuhan untuk mengajarkan apa yang ingin Ia sampaikan lewat ayat tersebut.
- Curahkan isi hati anda dan sembahlab Dia. Bercakap-cakaplah dengan Yesus, sadarilah bahwa anda berada di hadapan-Nya.
- Berdoa bagi orang-orang di sekitar kita.Sampaikanlah permohonan dan syukur kita atas penyelenggaraan Tuhan bagi diri kita, keluarga, ternan-ternan atau sesama.
- Berdiam diri dan menikmati kehadiran Allah.Anggaplah mengunjungi Sakramen Mahakudus seperti mengunjungi seorang sahabat. Duduklah dalam keheningan, menikmati kehadiran bersama Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar