Sabtu, 12 Februari 2011

Perayaan HOS di Pekalongan

Kota Pekalongan, Kota Batik,
Bertempat di gereja St Petrus Pekalongan, sebanyak 160 orang hadir dalam perayaan Hari Orang Sakit Sedunia, 11 Februari. Perayaan ini diawali dengan ekaristi pk 10.00, sebanyak 10 orang duduk dengan kursi roda baik yang telah dibawa dari rumah maupun dari RSBR, berada di barisan paling depan selanjutnya dibelakangnya umat yang lain. Iringan lagu dari kelompok siswa siswi SMP Pius, termasuk lektor dan putra altarnya.
Dalam kotbahnya, rm mardi selaku pemimpin perayaan mengajak umat untuk menaklukkan penderitaan, bukannya menyingkirkannya. Mengutiip pesan Bapa Suci Benedicturs XVI, setiap orang terlibat untuk ikut serta dalam penderitaan dan menjadi peduli karenanya. Selanjutnya diberikan berkat pengurapan minyak untuk mereka yang sakit dan berusia lanjut. Tampak beberapa umat yang hadir dan berusia lanjut ikut dalam barisan untuk menerima pengurapan minyak suci. Ada beberapa orang yang tidak termasuk kategori usia lanjut ikut maju karena terkategorikan menderita sakit.
Selanjutnya setelah perayaan ekaristi ada pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan ini ditangani oleh tim kesehatan dewan pastoral paroki dibantu tenaga medis dari RSBR. Dengan membawa bingkisan snak umat yang hadir ada yang langsung kembali ada pula yang ikut pemeriksaan kesehatan tsb.
Demikian perayaan HOS di St Petrus Pekalongan.
bd/ifo

Kamis, 10 Februari 2011

Pembekalan Pengurus DPP yang baru



Pembekalan Pengurus DPP St Petrus Pekalongan periode 2011 - 2014 dilaksanakan di Griya Paseban Semarang. Hadir 83 peserta dari 109 personil pengurus DPP. Pembekalan ini menjadi agenda pengurus DPP setelah dilantik 1 minggu yang lalu tgl 30 Januari 2011. Berbekal semangat dan harapan penataan kinerja DPP kegiatan ini dilaksanakan. Kegiatan ini baru dimulai pk 17.30 setelah tertunda keberangkatan dari Paroki Pekalongan menuju Paseban Semarang. Kurang lebih 2,5 jam perjalanan rombongan 1 bus besar dan beberapa mobil pribadi. Pembekalan ini dimaksudkan agar dapat menatap dalam fokus kiprah kerasulan serta cakupan bidang dan pengelolaannya. Pembekalan dewan yang dimaksudkan bukan sekedar membuat rencana kerja melainkan merangkaikan semangat perutusan dan bagaimana semangat tersebut digulirkan dalam kegiatan-kegiatan menggereja.
Acara dimulai dengan ibadat pembukaan yang dilanjutkan dengan prospektus tentang maksud dan tujuan pertemuan serta dinamika acara kegiatan. Acara ini dibuka oleh romo paroki yang sekaligus menyampaikan prospektus kegiatan pembekalan. Difokuskan pada penggalian spiritualitas pelayanan dan kemudian arah menggereja serta penataan kerja DPP.
Selanjutnya para pengurus DPP diajak oleh Rm Sukendar Pr, selaku Vikep Semarang, untuk saling bercerita, mengembangkan metode naratif dengan melihat tiga pilar spiritualitas yaitu sejarah paroki, semangat st Pelindung dan tanda-tanda zaman. Secara berkelompok masing-masing dilibatkan untuk mencermati pengenalan tiga pilar tersebut. Ditegaskan bahwa identitas pengurus DPP adalah memperjuangkan spirit keterlibatan dengan dasar menajdi sempurna, murah hati dan bela rasa. Semangat ini diperoleh dari keyakinan dasar yang dihayati yaitu telah mengalami kasihNya maka tergerak untuk berbagi dan mengajak orang lain.
Acara pembekalan spiritualitas keterlibatan ini diselingi makan malam dan kemudian dilanjutkan dengan semangat penegasan bersama. Pengurus DPP disegarkan dengan hal-hal praktis seperti keutamaan mengasihi, keutamaan murah hati, pengenalan jalan salib sebagai jalan menuju kemuliaan. Akhirnya ditutup dengan ibadat bersama.
Keesokan harinya kegiatan diawali dengan perayaan ekaristi pk 06.00. Disadari identitas murid Yesus adalah Garam dan Terang. Ajaran Yesus ini dimaksudkan agar para murid tidak mudah lebur dalam arus dunia. karena itu para pengurus DPP juga tidak mudah lebur dalam arus dunia. Berani menjadi saksi untuk berbuat baik.
Selanjutnya pada dinamika lain arah menggereja paroki yang tertuang dalam visi misi paroki menjadi penyegaran kembali dan penjelasan tentang jobdes serta pastoral berbasis data menjadi bidang yang perlu ditangani secara lebih baik. Penyampaian tata kelola DPP dirasakan kurang namun dalam penyusunan program kerja berpijak dari program lama dan mencermati rencana kerja yang baru. Presentasi atas program kerja menjadi perhatian. Cukup menonjol perhatian pada pengembangan sarana dan prasarana menggereja seperti perawatan aset gedung gereja, masalah radio, masalah listrik, karyawan dan penelitian pengembangan.
di akhir pembekalan, disimpulkan suatu pilihan untuk menjadi mau, tahu dan mampu. Tiap tim kerja sungguh tahu kapasitasnya dan dlam membangun paguyuban ditekankan agar menjaga semangat bersama sehingga tidak perlu merasa lebih tahu dan perlu mengkomunikasikan masukan, keluhan secara bijaksana karena apa yang dilakukan disesuaikan dengan mekanisme dan aturan main serta skala prioritas cakupan kerjanya.
Demikian pembekalan DPP, dirasakan rahat dan harapannya ada tindaklanjut dalam kegiatan menggereja. Acara ditutup pk 13.30 dengan makan siang dan kemudian kembali ke Pekalongan.

Ndhereka Gusti Rahat Sakpore
in finem omnia/berkah Dalem

Sabtu, 05 Februari 2011

Misa Imlek St Petrus Pekalongan


Kasih adalah kekuatan yang menghidupkan. Itulah tema yang diangkat untuk direnungkan dalam perayaan imlek 2562 di paroki pekalongan. Cinta bagi seorang anak ialah situasi tidak ada pertengkaran. Cinta bagi seorang ibu tampak dalam kesabaran dan kerendahan hati. Cinta seorang ayah tampak dalam tanggung jawabnya. Ketiganya tersirat dalam lagu "wo ai wo te cia" yang didendangkan trio oleh rm maryoto, celin dan saya. Dalam homilinya rm maryoto menyampaikan saat imlek adalah saat berkumpulnya keluarga, dalam perjamuan bersama dan di situ terjadi pendamaian bila ada konflik antar anggota keluarga. Persekutuan untuk makan bersama bisa dipakai untuk memahami makna ekaristi dalam hidup kita. Kasih, dalam falsafah kon fu tse; digambarkan dengan air, yang lembut mengalir. Air itu menghidupkan. Bila air membeku, akan keras. Keras identik dengan kematian dan lembut identik dengan kehidupan. Kekerasan bisa dihancurkan dengan kelembutan. Bila kita menjadi keras, akan mirip dengan kematian. Saat orang mati, dirinya kaku. Begitulah sebagian dari inti kotbah romo yang masih studi di universitas xiamen, china. Gedung gereja yang dihiasi dengan ornamen bernuansa merah menambah semangat umat untuk khusuk berdoa. Hadir pula bp. tony, kapolresta Pekalongan yang juga beragama katolik. Pada saat sesudah komuni, diterimakan berkat anak dan pembagian angpao bagi mereka. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pengumuman dan sambutan. Rm. maryoto da saya menyampaikan sambutan yang membuat seluruh umat terhibur dan menimbulkan gelak tawa. Rm. Maryoto menyampaikan ucaman terima kasih dan sepatah dua patah kata dalam bahasa mandarin, lalu saya terjemahkan sebebas-bebasnya, sehingga umat yang mayoritas sudah tidak bisa lagi berbahasa mandarin hanya bisa tertawa. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian hormat (pai-pai) terhadap Tuhan Allah, imam dan sesama.

Acara berlanjut di aula gereja dengan menyantap masakan yang telah disajikan sambil mendengarkan para penyanyi karaoke mandarin (pak hendrik, sekeluarganya). Menurut pemasok catering, masakan yang disediakan sejumlah 700 orang. Jumlah ini berbeda dengan tahun yang lalu, berjumlah 500 orang.

modi/pklgn

Selasa, 01 Februari 2011

Misa Kharismatik



Berkah Dalem,
Bertempat di aula, Senin 31 Januari 2011, rm Y Dedy Setiawan, moderator BPK memimpin perayaan ekaristi dan adorasi kelompok kharismatik paroki St Petrus Pekalongan. Tepat jam 18.30 perayaan ekaristi dimulai. Sebelumnya dikidungkan Puji-Pujian. Umat yang duduk lesehan maupun di kursi menikmati kidung pujian tersebut. Sekitar 100 orang yang hadir mengikuti penyampaian firman oleh Rm Dedy, yang mengajak agar umat beriman cermat dan waspada terhadap kuasa setan yang ada di udara. Kuasa setan yang tidak diusir tetapi dipindahkan, menurut kisah Markus, oleh Yesus mengingatkan agar umat beriman senantiasa berjaga-jaga agar tidak terperangkap dalam strategi setan. Godaan materi (roti), kuasa dan harga diri/ gengsi merupakan godaan yang dialami oleh Yesus. Namun umat beriman mestinya percaya berkat kuasa Roh Kudus kuasa setan dapat dikalahkan. Selain itu umat diajak pula untuk menyadari bahwa Persekutuan Doa Kharismatik menjadi jantungnya Gereja artinya Persekutuan mesti menghadirkan Gereja. Umat beriman mampu menjadi tanda kebenaran bagi sesama.
Perayaan ekaristi, yang rutin dilaksanakan oleh kelompok kharismatik tiap Senin ke-5 diakhiri dengan adorasi sakramen mahakudus. Kemudian perjamuan makan bersama.
SElanjutnya moderator kharismatik kembali ke Purwokerto, tempat bertugasnya.

Pelantikan Pengurus DPP St Petrus Pekalongan


Kota Batik Pekalongan.
Sejumlah 108 orang terdaftar sebagai pengurus DPP, termasuk ketiga romo yang berkarya di Pekalongan, Minggu 30 Januari dilantik menjadi pengurus DPP periode 2011 - 2014. Kepengurusan ini menggantikan kepengurusan DPP lama yang telah berakhir 2010 lalu. Namun proses pemilihan dewan oleh tim formatur baru selesai dilaksanakan awal bulan Januari ini setelah rame kegiatan HUT paroki ke-80. Pelantikan Pengurus DPP ini juga diikuti oleh pelantikan ketua kring. 20 ketua kring mendapat SK dari romo paroki menjabat kring periode 2011-2014.
Dengan mengenakan seragam batik, para calon pengurus ini mengucapkan janji kesediaan untuk melayani Gereja. Rm T Puryatno Pr, selaku Vikjen Keuskupan Purwokerto berkenan melantik para pengurus DPP tersebut. Mereka mendapat peneguhan untuk merealisasikan tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan. Kebagiaan didapatkan bila orang beriman mengandalkan Tuhan dalam kehidupan, melaksanakan kehendak Tuhan dengan mengejar kebenaran dan keadilan serta membawa Tuhan pada hidup sesama. Dalam perjalanannya menjadi tidak mudah namun dengan kesediaan mengambil bagian dalam perutusan Kristus maka kebahagiaan hidup didapatkan karena ambil bagian dalam kesulitan dan penderitaan Kristus. Dengan demikian pelayanan dewan bukanlah menjadi beban melainkan berkat. Meskipuan dalam pelaksanaan tugasnya sering mengalami benturan hendaknya dipercaya sebagai rahmat Tuhan. Demikan pesan Rm Vikjend yang disampaikan dalam kotbah Pelantikan Pengurus DPP dalam perayaan ekaristi minggu pagi.
Selanjutnya menjelang berkat penutup wakil pengurus DPP lama mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan selama melaksanakan tugas. Sementara wakil pengurus DPP yang baru yaitu bp FX Suprapto menyampaikan harapan agar makin mendapat masukan untuk memajukan pelayanan menggereja.
Setelah pelantikan, semua pengurus DPP bertemu bersama dalam kesempatan ramah tamah. Romo paroki menyampaikan perjalanan penyusunan kepengurusan meskipun ada yang tiba-tiba mendapat undangan untuk dilantik, ada yang tidak ditembung,dsb. Hal demikian diteguhkan oleh Rm Vikjen yang menyampaikan pesan bahwa seperti panggilan murid yang beranekaragam demikian pula panggilan menjadi pengurus DPP. Selain itu dibutuhkan tahu, mau dan mampu. Akhirnya ditutup dengan pemberian cindera mata secara simbolis kepada pengurus DPP lama. dan diakhir dengan makan siang bersama.

Demikian kabar Pekalongan